BENGKULU - Dalam kurun waktu Juli-Agustus 2024. Provinsi Bengkulu mencatatkan angka inflasi dan pertumbuhan ekonomi yang cukup baik.
Dibandingkan provinsi lain yang ada di Pulau Sumatera. Dengan begitu, menjadikan Bumi Rafflesia yang terbaik dalam pengendalian inflasi daerah.
Prestasi Bengkulu sebagai provinsi terbaik dalam pengendalian inflasi daerah ini. Terungkap dalam High Level Meeting yang dilakukan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Bengkulu.
Kegiatan ini berlangsung di Balai Raya Semarak Bengkulu, Kamis 19 September 2024.
BACA JUGA:TERBARU! Ini Pengakuan Mengejutkan Honorer RSUD HD Manna Penjual Obat Penggugur Kandungan
BACA JUGA:Tanam Jiwa Pemberani, SMAN 1 Kaur Pelantikan Ambalan Penegak Pramuka
"Alhamdulillah. Dalam dua bulan terakhir, angka inflasi Bengkulu smelandai. Biasanya selalu di atas angka 3 persen, sekarang berada di angka 2 persen sekia. Angka yang terkendali ini diikuti juga oleh pertumbuhan ekonomi yang membaik. Ini menjadikan kita yang terbaik dalam pengendalian inflasi daerah di Pulau Sumatera," ujar Gubernur Bengkulu Prof.Dr.drh.H Rohidin Mersyah, MMA.
Gubernur mengungkapkan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu kembali mendapatkan dana insentif dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI terkait kinerja kolaboratif bupati dan wali kota se-Provinsi Bengkulu.
Menurutnya, dana insentif dari Kemenkeu RI tersebut. Bisa diperoleh berdasarkan tiga indikator utama. Yaitu penurunan angka kemiskinan ekstrem di daerah, penurunan angka stunting dan realisasi penyerapan anggaran.
BACA JUGA:Mantan Kepsek Tertunduk Lesu; Vonis 4 Tahun Penjara, UP 223 Juta dan Denda 200 Juta
Pada awal Agustus lalu, kata Gubernur, Bengkulu mendapatkan dana insentif dari Kemenkeu atas kinerja kolaboratif bupati dan wali kota se-Provinsi Bengkulu.
Ini terkait penurunan angka kemiskinan ekstrem, penurunan angka stunting, dan realisasi penyerapan anggaran.
"Alhamdulillah, dari 10 provinsi di Sumatera, Bengkulu menjadi yang terbaik," tambahnya.
Lebih lanjut, Rohidin menyampaikan, Pemprov Bengkulu akan terus berupaya melakukan pengendalian inflasi. Terutama dengan menekan alih fungsi lahan sawah dan mengoptimalkan ketersediaan irigasi yang masih belum maksimal.
BACA JUGA:Terbukti Terlibat Korupsi Dana Umat, Segini Vonis Mantan Ketua Baznas Bengkulu Selatan