Terbesar se- Provinsi, Produksi Jagung di Bengkulu Selatan Tembus 16.565 Ton per Tahun
Produksi jagung di BS tembus belasan ribu ton, dan penghasil jagung terbesar di Provinsi Bengkulu-Sumber Foto: ROHIDI/RKa-
BENGKULU SELATAN (BS) - Dalam setahun 2024, produksi jagung di BS tembus belasan ribu ton, dan penghasil jagung terbesar di Provinsi Bengkulu.
Dari informasi yang berhasil diperoleh wartawan Radar Kaur (RKa), hasil produksi jagung di BS tembus di tahun 2024 lalu tembus 16.565 ton.
Hal tersebut bersumber langsung dari hasil panen dari lahan seluas 6.030 hektare yang tersebar di 11 kecamatan di yang ada di Kabupaten BS.
Sesuai data yang ada di Dinas Pertanian BS, kecamatan dengan penghasil jagung terbesar di Kabupaten BS dipegang oleh Air Nipi dengan total 2.925 ton.
Kemudian, disusul Kecamatan Pino sebanyak 2.611 ton, Kecamatan Kedurang Ilir sebanyak 2.116 ton, Kecamatan Seginim sebanyak 1.870 ton.
Selanjutnya, Kecamatan Kedurang sebanyak 1.705 ton, Kecamatan Manna 1.398 ton, Kecamatan Bunga Mas ada sebayak 1.157 ton.
BACA JUGA:Kapolres Kaur Bersama Forkopimda Tanam Jagung Serentak, Menuju Swasembada Pangan
BACA JUGA:Kapolsek Kedurang Ilir dan Masyarakat Tanam Jagung di Lahan Sawit, Dukung Program Asta Cita Presiden
Lalu, di Kecamatan Pino Raya ada sebanyak 1.065 ton, Ulu Manna 1.039 ton, Pasar Manna 375 ton, dan terdikit di Kecamatan Kota Manna hanya 304 ton.
Kadis Pertanian BS Sakimin, S.Pt memgaku, pihaknya sangat mengapresiasi perolehan jagung petani tahun 2024 lalu yang mencapai 16 ribu ton lebih.
Angka tersebut merupakan angka yang sangat baik. Bahkan, ini juga sekaligus menunjukkan potensi besar produksi pertanian jagung di daerah BS.
"Ini menjadi bukti jika Bengkulu Selatan masih jadi kabupaten penghasil jagung terbesar di Provinsi Bengkulu," kata Sakimin.
Senada disampaikan Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura Rita Ekawati menambahkan, bahwa panen jagung yang melimpah ini tidak hanya berdampak pada peningkatan hasil pertanian.
Akan tetapi, juga memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian masyarakat BS.