Angka Pengangguran Naik? BPS Kaur Persiapkan Petugas SAKERNAS
Kepala BPS Kabupaten Kaur, Dr. Antoni Pestaria, SE, M.Si mengatakan, persiapan petugas lapangan menjadi langkah penting untuk memastikan kualitas data yang dikumpulkan-Sumber foto: koranradarkaur.id-
BINTUHAN – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kaur tengah mempersiapkan petugas lapangan untuk pelaksanaan Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) Agustus 2025.
Survei ini bertujuan mengumpulkan data penting terkait jumlah penduduk yang bekerja, tingkat pengangguran, dan berbagai indikator ketenagakerjaan lainnya.
Kepala BPS Kabupaten Kaur, Dr. Antoni Pestaria, SE, M.Si mengatakan, persiapan petugas lapangan menjadi langkah penting untuk memastikan kualitas data yang dikumpulkan.
BACA JUGA:Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II-2025 Bengkulu Mencapai 4,99 Persen, Begini Penjelasan BPS!
BACA JUGA:BPS Provinsi Bengkulu Beberkan Nilai Tukar Petani Juli 2025 Turun, Cek Penyebabnya!
Para petugas telah melalui proses pelatihan, baik secara daring maupun tatap muka, guna memahami metode pengumpulan data yang sesuai dengan standar BPS.
“Pelatihan ini menjadi bekal penting bagi petugas di lapangan. Kami ingin mereka bekerja secara profesional, teliti, dan berintegritas tinggi, sehingga data yang dihasilkan valid dan bisa digunakan untuk kepentingan perencanaan pembangunan,” ujar Antoni.
Dia menjelaskan, SAKERNAS dilaksanakan dua kali setahun, pada Februari dan Agustus. Survei ini merupakan kegiatan rutin BPS yang menjadi sumber utama data ketenagakerjaan di Indonesia.
BACA JUGA:BPS Kaur Fokuskan Pendataan Lapangan Usaha Kategori H di SE2026
BACA JUGA:Apa Tujuann BPS Kaur Bakal Susun Program Desa Cantik? Jawabannya Bikin Salfuk!
Data yang diperoleh meliputi tingkat partisipasi angkatan kerja, distribusi tenaga kerja menurut sektor, rata-rata jam kerja, hingga karakteristik pekerja berdasarkan usia dan pendidikan.
Menurut Antoni, data SAKERNAS memiliki nilai strategis karena digunakan oleh pemerintah pusat maupun daerah untuk menyusun kebijakan ketenagakerjaan.
Informasi tersebut juga menjadi acuan bagi berbagai pihak, termasuk peneliti dan pelaku usaha, dalam menganalisis kondisi pasar kerja.
“Dengan data yang akurat, pemerintah daerah dapat merumuskan program penyerapan tenaga kerja yang tepat sasaran, mengurangi angka pengangguran, dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia,” tambahnya.