Baca Koran radarkaur Online - Radar Kaur

FANTASTIS! Modal Awal Koperasi Merah Putih Rp 3 Miliar, Tapi Wajib Dikembalikan Dalam Waktu 6 Tahun

Modal awal Koperasi Merah Putih Rp 3 miliar bukan dari dana APBN. Sumber foto : koranradarkaur.id--

KORANRADARKAUR.ID - Pengurus Koperasi Merah Putih yang telah dibentuk di setiap desa dan kelurahan, ataupun yang baru akan dibentuk wajib paham mengenai modal awal mereka.

Dimana, modal awal Koperasi Merah Putih Rp 3 miliar bukan dari dana APBN.

Sehingga, dana tersebut wajib dikembalikan dengan waktu yang telah ditentukan.

Modal awal Koperasi Merah Putih Rp 3 miliar bisa didapatkan dari perbankan.

Sebab, pemerintah telah menyiapkan skema mengenai pendanaan sebagai modal awal koperasi tersebut. Namun, yang pasti dana bukan berasal dari keuangan negara dalam hal ini APBN.

Akan tetapi, modal awal Koperasi Merah Putih Rp 3 miliar tersebut bisa didapatkan oleh pihak pengurus dari sistem pinjaman.

Pengurus Koperasi Merah Putih bisa mengajukan pinjaman ke bank khusus Himpunan Bank Milik Negara (Himbara). Bisa melalui pinjaman BRI, Bank Mandiri hingga BNI.

Oleh karena itu, seluruh pengurus Koperasi Merah Putih harus benar-benar pahami terlebih dahulu mekanisme pinjaman untuk modal awal Koperasi Merah Putih.

Pinjaman maksimal Rp 3 miliar dari pihak bank ini wajib dikembalikan oleh setiap koperasi. Mereka, bisa mengembalikan pinjaman itu dengan cara mencicil.

BACA JUGA:WAJIB TAHU! Berikut 7 Unit Usaha Koperasi Merah Putih Penting Diketahui Desa dan Kelurahan

Kendati demikian, untuk bisa mencairkan pinjaman modal usaha sebagai modal awal Koperasi Merah Putih ini harus memenuhi beberapa persyaratan.

Sebab, yang namanya pinjaman ke perbankan tentu tidak mudah dilakukan. Akan tetapi, khusus modal awal Koperasi Merah Putih dapat fasilitas langsung dari pemerintah.

Sehingga, pihak pengurus Koperasi Merah Putih hanya perlu menyiapkan beberapa alasan penting mengenai alasan mereka akan pinjam modal itu.

Seperti contohnya, butuh dana reparasi kantor, butuh dana operasional, butuh dana pembelian Sembako dari petani. Lalu, butuh dana untuk beli obat apotek, butuh dana pembuatan gedung dan dana lainnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan