Baca Koran radarkaur Online - Radar Kaur

Bengkulu Selatan Tancap Gas, Infrastruktur Jembatan Permanen Masuk Agenda Strategis 2026

Pemkab Bengkulu Selatan tancap gas terus mematangkan langkah strategis dalam memperkuat infrastruktur dasar daerah. Sumber foto : ROHIDI/RKa--

BENGKULU SELATAN (BS) - Pemkab Bengkulu Selatan tancap gas terus mematangkan langkah strategis dalam memperkuat infrastruktur dasar daerah, khususnya pembangunan jembatan permanen.

Setelah melalui serangkaian kajian dan pemetaan kebutuhan di lapangan, Pemkab BS secara resmi telah mengusulkan rencana pembangunan jembatan permanen ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI. Usulan tersebut disampaikan bersama Bupati BS H. Rifai Tajuddin, S.Sos, sebagai bagian dari upaya percepatan konektivitas antar kecamatan.

Rencana ini sudah masuk dalam agenda pengusulan tahun 2025, sementara pelaksanaan pembangunan jembatan permanen diproyeksikan mulai tahun 2026. Fokus utama pembangunan diarahkan pada jembatan-jembatan gantung yang selama ini menjadi urat nadi mobilitas masyarakat, namun kondisinya sudah tidak memadai untuk menjawab tuntutan perkembangan wilayah dan aktivitas ekonomi.

Adapun enam jembatan yang diusulkan untuk dibangun permanen meliputi Jembatan Tanjung Menang yang menghubungkan Kecamatan Seginim dengan Kecamatan Pino, Jembatan Durian Seginim di Kecamatan Seginim, Jembatan Lubuk Langkap di Kecamatan Air Nipis, serta Jembatan Ganjuh yang menghubungkan Kecamatan Pino dengan Kecamatan Air Nipis. Selain itu, Jembatan Melao di Kecamatan Manna dan Jembatan Keban Jati di Kecamatan Ulu Manna juga masuk dalam daftar prioritas.

Plt Kadis PUPR BS Abdulah Umaya Zahari, SE, menjelaskan bahwa pengusulan pembangunan jembatan permanen tersebut telah melalui kajian teknis yang matang. Menurutnya, hampir seluruh jembatan yang diusulkan berada di jalur vital aktivitas masyarakat, baik untuk akses pendidikan, layanan kesehatan, hingga distribusi hasil pertanian dan perkebunan.

“Secara teknis, jembatan gantung yang ada saat ini sudah tidak lagi memadai untuk mendukung mobilitas masyarakat dan pertumbuhan ekonomi. Karena itu, Pemkab Bengkulu Selatan bersama Bupati telah mengusulkan pembangunan jembatan permanen ke Kementerian PUPR RI,” ujar Abdulah Umaya Zahari.

Ia menambahkan, kondisi jembatan eksisting saat ini memiliki keterbatasan kapasitas dan rentan terhadap cuaca ekstrem. Selain hanya mampu dilalui kendaraan tertentu, jembatan gantung juga berisiko terhadap keselamatan pengguna jalan, terutama saat debit sungai meningkat. Hal inilah yang menjadi dasar kuat perlunya peningkatan konstruksi menjadi jembatan permanen.

Lebih lanjut, Abdulah menegaskan bahwa pembangunan jembatan permanen akan memberikan dampak signifikan bagi konektivitas antar kecamatan di Bengkulu Selatan. Akses transportasi akan menjadi lebih cepat, aman, dan efisien, sehingga mampu menurunkan biaya logistik serta memperluas jangkauan pemasaran hasil produksi masyarakat.

“Jika jembatan permanen sudah terbangun, akses masyarakat akan jauh lebih aman dan efisien. Ini bukan sekadar proyek fisik, tetapi investasi jangka panjang untuk mendorong percepatan pembangunan dan pemerataan ekonomi di Bengkulu Selatan,” tegasnya.

Pemkab BS optimistis usulan tersebut akan mendapat respons positif dari pemerintah pusat. Pembangunan jembatan permanen dinilai sejalan dengan program nasional penguatan infrastruktur dasar dan peningkatan konektivitas wilayah. Pemerintah daerah juga menyatakan kesiapan untuk mendukung dari sisi perencanaan teknis, penyediaan data, serta koordinasi lintas sektor.

Dengan terealisasinya pembangunan jembatan permanen, Bengkulu Selatan diharapkan memasuki fase baru pembangunan infrastruktur yang lebih kokoh dan berkelanjutan. Keberadaan jembatan permanen tersebut diyakini akan menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi daerah, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan memperkuat konektivitas antar wilayah secara menyeluruh. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan