Bengkulu Selatan Tak Lepas dengan Masalah Kekurangan Pupuk Subsidi, Ini Penjelasan Bupati

Kabupaten BS tidak pernah lepas dengan masalah kekurangan pupuk subsidi. -Sumber Foto: koranradarkaur.id-

BENGKULU SELATAN (BS) - Sampai detik ini Kabupaten BS tidak pernah lepas dengan masalah kekurangan pupuk subsidi, dan pupuk non subsidi yang mahal.

Bahkan, setiap tahun petani di BS masih menghadapi kendala mendapatkan pupuk untuk mendongkrak tumbuh kembang tanaman dan hasil panen.

Terbukti, hingga saat ini ketersediaan pupuk subsidi di Bs masih terbatas, sementara harga pupuk non subsidi dinilai terlalu mahal bagi sebagian besar petani.

Padahal, seperti diketahui jika pertanian merupakan sektor utama di BS, dengan komoditas andalan seperti padi, kelapa sawit, jagung, dan kopi.

Namun, produksi masih belum optimal, terutama pada tanaman padi yang hanya bisa dipanen maksimal dua kali dalam setahun.

Adapun, salah satu penyebabnya adalah kurangnya pasokan pupuk yang dibutuhkan oleh para petani.

Bupati BS Gusnan Mulyadi, SE, MM mengakui, bahwa pemerintah tidak mampu memenuhi seluruh kebutuhan pupuk subsidi untuk petani.

BACA JUGA:Kuota Pupuk Subsidi Kaur Terbanyak se-Bengkulu, Benarkah Tidak Pakai Agen? Ini Penjelasannya!

BACA JUGA:Kaur Dapat Tambahan Pupuk Bersubsidi Urea dan NPK, Cek Rincian Terbarunya

Oleh karena itu, ia mendorong petani untuk beralih ke pupuk non subsidi, meskipun harganya lebih tinggi.

Disebutkan Gusnan, tanaman yang diberikan pupuk jauh akan lebih berkembang dibandingkan hanya mengandalkan hara seadanya di lahan.

Selain itu, penambahan pupuk juga akan meningkatkan imun tanaman dari serangan virus maupun hama lainnya.

"Bandingkan hasilnya, pasti lebih baik dengan pupuk non subsidi. Ini karena memang formula kandungan nutrisi antara pupuk bersubsidi dengan non subsidi jauh berbeda," kata Bupati.

Gusnan menambahkan, sebagai alternatif pemerintah juga mengajak petani untuk memanfaatkan limbah pertanian seperti jerami dan batang jagung sebagai pupuk alami.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan