Kisah Misteri di Gunung Agung: Ada Ritual dan Upacara Begini Ceritanya!
Kisah misteri di Gunung Agung. Sumber foto: koranradarkaur.id--
Misalnya, dilarang mendaki ke puncak gunung tanpa izin pemangku pura atau pada hari-hari tertentu.
Aturan ini bertujuan menjaga kesucian gunung dan menghormati para dewa dan roh leluhur.
BACA JUGA:Kisah Horor Pendaki Gunung Manglayang, Ada Suara Tangisan Perempuan yang Menyeramkan
Ritual-ritual di Gunung Agung merupakan bentuk penghormatan kepada alam dan kekuatan spiritual yang dikayakini oleh masyarakat Bali.
Selain itu, dikutip dari berbagai sumber, rakyat Bali juga sangat yakin dengan ritual ini dapat menjaga keselamatan dan menciptakan kehidupan yang harmonis. Ritual tersebut diwariskan secara turun menurun.
Ritual tersebut dilakukan di puncak Gunung Agung atau ditempat-tempat tertentu yang dianggap sacral.
Dan mereka membawa sesaji berupa makanan, bunga dan dupa yang dipersembahkan kepada Sang Hyang Widhi Wasa.
BACA JUGA:Lagenda Gunung Bromo, Pengorbanan Cinta dan Keseimbangan Alam
Ritual itu dilakukan oleh para pemangku pura atau orang-orang yang memiliki kem ampuan spiritual. Selain ritual, adapun upacara ngatarung banten dilakukan di pura-pura Gunung Agung.
Mereka mempersembahkan sesaji berupa makanan sesaji disusun secara rapi dan indah, sebagai bentuk penghormatan kepada para dewa dan roh leluhur.
Doa dan mantra dipanjatkan kepada para dewa, memohon berkah dan perlindungan. Upacara ini biasanya dilakukan oleh keluarga atau kelompok yang memiliki keperluan khusus.
Ritual-ritual di Gunung Agung dilakukan dengan penuh kesungguhan dan melibatkan berbagai ciri khas mereka mulai dari sesaji, tarian, musik, hingga doa-doa.
Upacara ini merupakan bentuk penghormatan dan rasa syukur kepada kekuatan spiritual yang diyakini oleh masyarakat Bali.