PT ABS Buka - Bukaan! Akui Kurang 40 Persen Lahan Produktif, Sisanya Semak Belukar, Alasannya Aneh!

Rabu 25 Dec 2024 - 21:24 WIB
Reporter : Rohidi Effendi
Editor : Dedi Julizar

BENGKULU SELATAN (BS) - PT Agro Bengkulu Selatan (ABS) akhirnya buka-bukaan soal lahan yang dikelola mereka di wilayah Kecamatan Pino Raya.

Bahkan, pihak Manajemen PT ABS tidak sungkan lagi mengakui jika lahan yang dikelola mereka kurang 40 persen lahan produktif.

Sedangkan, sisanya hanya dibiarkan terbengkalai. Bahkan kini sudah menjadi semak belukar tidak seperti perkebunan yang dikelola perusahaan pada umumnya.

Ini terungkap saat DPRD BS tindaklanjuti aspirasi Forum Masyarakat Pino Raya (FMPR) terkait polemik lahan dengan PT ABS beberapa waktu lalu.

Yang mana, untuk menindaklanjuti persoalan tersebut, DPRD BS memanggil manajemen PT ABS untuk melakukan hearing di Gedung DPRD BS.

Menariknya, dalam hearing akhirnya terungkap fakta, bahwasanya dari total keseluruhan lahan, lebih 60 persen lahan PT ABS tidak produktif.

BACA JUGA:Konflik PT ABS Vs Masyarakat Memanas, Dewan Pastikan Akan Turun, Ini yang Akan Ditelusuri

BACA JUGA:Pastikan PTM Kutau Terbit dan Rapi, Dinas Perdangan Bengkulu Selatan Bentuk Tim

Tercatat, dari total lahan seluas 1.800 hektar, hanya 400 hektar lahan digarap. Sedangkan sisanya dibiarkan terbengkalai menjadi semak belukar.

Waka I DPRD BS Holman, SE yang memimpin hearing tersebut mengatakan, dalam pertemuan itu pihak PT ABS mengakui semuanya.

Yang mana, PT ABS mengakui kalau lahan yang produktif hanya 400 hektar dari total 1.800 hektar lahan yang sudah dibebaskan.

"Kalau alasan mereka karena kondisi perusahaan yang belum memungkinkan untuk menggarap semua lahan tersebut," kata Holman.

Kondisi itu memang menimbulkan keanehan, sebab dari tahun 2012 sejak izin lokasi diterbitkan. PT ABS hanya mampu menggarap 400 hektar lahan.

Sedangkan, sisanya dibiarkan terbengkalai. Hal itu menimbulkan pertanyaan ada apa dibalik kondisi tersebut.

"Memang cukup aneh, sudah lebih 10 tahun kok hanya 400 hektar yang mampu digarap perusahaan. Lebih luas lahan yang tidak digarap, ada apa sebenarnya dibalik hal ini," cetus Holman.

Kategori :