Tradisi Ritual Paliare Desa Muara Dua Dilaksanakan, Simak Tujuan Utamanya

PALIARE: Tradisi Ritual Paliare di Desa Muara Dua Kecamatan Nasal menjelang dilaksanakan, dihadiri Wabup Kaur, Camat Nasal, Kapolsek Muara Nasal tokoh AMAN dan unsur pemerintahan Desa Muara Dua serta para tokoh setempat, Selasa 16 Juli 2024. DEDI JULIZAR/--

NASAL – Tradisis Ritual Paliare Desa Muara Dua Kecamatan Nasal terus dilaksanakan setiap 10 Muharam, sama persis dengan jadwal Festival Tabot di Kota Bengkulu.

Dalam Tradisi Ritual Paliare ini, setiap warga setempat atau warga desa lain yang ada kaitan dengan aliran darah Suku Semende boleh mengikuti. Dengan cara ikut serta dalam memberikan lemang, satu batang untuk satu jiwa.

Untuk 2024 ini yang mengikuti 1126 jiwa dengan bukti dalam Tradisi Ritual Palire ada 1126 batang lemang. Jumlah ini 716 batang lemang dari warga Desa Muara Dua, 410 batang lemang dari warga Dusun Kulik Sialang, 24 batang dari warga Desa Air Palawan, 4 batang lemang dari warga Desa Suku Tiga dan 4 batang lemang dari warga Dusun Pemantang Selimi Desa Air Palawan. 

Tradisi Paliare ini dilaksanakan pemerintahan desa setempat, dihadiri  Wakil Bupati Kaur, Camat Nasal,  Kapolsek Muara Nasal, tokoh AMAN dan tokoh dari Suku Semende Kabupaten Lampung Barat.

BACA JUGA:Rangkaian Festival Tabut 2024 Berakhir, Gubernur Terima Piagam Kemenparekraf

BACA JUGA:Anggaran dan Fasilitas Beasiswa 86 Mahasiswa Asal Kaur Fantastis, Segini Nilainya

Perlu dipahami, walau acara ini terkesan sederahana tapi ada makna dalam kegiatan ini. Diantara makna yang dalam Tradisi Ritual Paliare adalah, melanjutkan kegiatan untuk menjaga keamanan dan kenyamanan desa dengan mengharapkan berkah.

Dengan mengedepankan konsep meminta bantuan dari leluhur untuk penjagaan desa dari marabahaya. Hanya saja, dalam semua runutan “Besebut” atau mantra ritual menyerahkan semuannya pada Allah SWT.

Karena dari semua hikayat yang disampaikan, musibah dan kejadian buruk atau baik biasanya terjadi di bulan Muharam. Oleh sebab itulah, kegiatan ini dilakukan sebagai upaya untuk melakukan menolak balak yang berpotensi terjadi di desa.

Dalam ritual ini, ada empat buah jambar (ayam panggang, red) yang disumbangkan dari pemangku adat (Kades,red), tokoh agama, malim dan rabiah (dukun kampung perempuan, red).  

BACA JUGA:ANEH! Kendaraan Dinas Pejabat dan Anggota DPRD BS Nunggak Pajak 6 Tahun

BACA JUGA:7 Desa Dapat WiFi Iconnet Gratis dari Pemda Kaur, Berikut Nama Desanya

Perlu juga diketahui, dalam Tradisi Ritual Paliare disampaikan runutan kisah asal muasal atau cikal bakal garis keturunan warga Desa Muara Dua. Kegiatan ini dipimpin oleh dua orang malim dan dua orang rabiah.

Pada penghujung ritual akan dilakukan jampi pada dua tong air, pada akhirnya air itu akan diambil warga untuk dipakai cucu muka, badan dan anggota tubuh lain. Diyakini mereka, air itu mengandung berkah karena sudah dibacakan doa – doa oleh sesepuh.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan