Tradisi Ritual Paliare Desa Muara Dua Dilaksanakan, Simak Tujuan Utamanya

PALIARE: Tradisi Ritual Paliare di Desa Muara Dua Kecamatan Nasal menjelang dilaksanakan, dihadiri Wabup Kaur, Camat Nasal, Kapolsek Muara Nasal tokoh AMAN dan unsur pemerintahan Desa Muara Dua serta para tokoh setempat, Selasa 16 Juli 2024. DEDI JULIZAR/--

Wabup Kaur Herlian Muchrim, ST menyampaikan, tradisi ini harus tetap dijaga dari generasi ke generasi. Bahkan dia telah meminta kegiatan harus menjadi perhatian dari Pemda Kaur melalui Dinas Pariwisata.

Dia telah meminta kegiatan ini mengundang instansi tersebut dengan Kades, tapi nyatanya untuk kali ini tidak ada yang datang. Menurut Wabup, alangkah baik kegiatan ini nantinya bisa menjadi kegiatan tahunan kabupaten dengan bekerjasama pemerintahan desa setempat. 

“Tradisi ini sebuah kekayaan milik Kaur, harus dipertahankan dan mendapat perhatian. Saya bangga dengan tradisi ini, bahkan berharap menjadi agenda tahunan Dinas Priwisata. Dalam teknisnya bisa melakukan kerja sama dengan pemerintahan desa. Semoga ke depan ini menjadiperhatian serius, karena bisa menjadi daya tarik tersendiri,” paparnya.

BACA JUGA:Dapat Rekom Nasdem Pusat, Gusnan Mulyadi Siap Saingi Koalisi Besar 7 Parpol, Golkar dan PKS Merapat?

BACA JUGA:Selain untuk Mengobati Luka Sesudah Operasi, Ini Manfaat Telur untuk Kesehatan

Terpisah, Kades Muara Dua Ansori menyampaikan, Tradisi Paliare ini secara persis tidak tahu kapan mulai dilaksanakan leluhurnya. Tapi berdasarkan cerita dari generasi ke generasi, tradisi ini ditaksir mulai dilaksanakan kisaran tahun 1828 masehi.

Bagi mereka, tradisi ini akan tetap dipertahankan semaksimal mungkin. Karena jika tidak dilaksanakan, akan menjadi sebuah persoalan di dalam masyarakat. Dia menegaskan, walau kegiatan berjalan sedehana tapi setiap 10 Muharam akan terus dilakukan.

“Ini sebuah tradisi yang erat kaitannya dengan keyakinan warga. Jadi tidak ada alasan tidak dilaksanakan, kami selaku pemerintahan desa akan terus melaksanakan setiap tahunnya,” tegas dia.

Berbeda tempat, salah seorang Malim Kuyen (83) menyampaikan, Paliare ini sebuah kegiatan yang berupaya untuk memelihara kondisi desa dan warganya terhindar dari hal – hal bersipat buruk.

BACA JUGA:Terobosan Disperpusip Kaur untuk Tingkatkan Minat Baca Anak

Dengan melakukan ritual tertentu, dilaksanakan tepat 10 Muharam setiap tahunnya diharapkan semua potensi bahaya bisa terhindar. Kegiatan ini telah dilaksanakan secara turun temurun di desa mereka, oleh sebab itu akan menjadi sebuah kisruh jika ini tidak dilaksanakan.

Harus dipahami, Palire ini  memaknakan harus bisa memelihara, baik itu dalam lingkungan desa dan alam sekitar.

“Paliare itu harus dimulai dari diri sendiri, jangan melaksanakan Paliare tapi diri sendiri tidak dipelihara. Harus paham maknanya, supaya dalam kegiatan ini bisa menjadi manfaat bagi kebaikan orang banyak,” tutupnya. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan