Curnak Berulah Lagi! 2 Ekor Sapi Warga Bengkulu Selatan Ditemukan Mati

ROHIDI/RKa CURNAK : Tampak sapi bali milik masyarakat di Kecamatan Pino Raya ditemukan sudah mati yang diduga diracuni pelaku Curnak. Tampak pula bekas jeroan ternak, Rabu 5 Juni 2024 dini hari.--

BENGKULU SELATAN (BS) - Masyarakat di Kabupaten BS, terutama para pemilik ternak kembali dibuat heboh dengan kasus dugaan pencurian hewan ternak (Curnak) yang kembali berula sejak beberapa hari terakhir.

Terbaru, kasus tersebut kembali terjadi di wilayah Kecamatan Pino Raya. Yang mana, pada Rabu 5 Juni 2024 dini hari, dua ekor hewan ternak jenis sapi bali milik masyarakat ditemukan mati mengenaskan.

Kedua sapi mati yang diduga sengaja diracun oleh diduga pelaku Curnak tersebut diketahui merupakan milik warga bernama, Aspin (50) dan Supin (52) warga Desa Nanjungan Kecamatan Pino Raya Kabupaten BS. 

Masyarakat meyakinkan jika, pelaku Curnak yang melancarkan aksi dengan cara memotong langsung di lokasi tersebut, diduga terlebih dulu menebar racun jenis potassium sebelum mengeksekusi hewan ternak.

BACA JUGA:Belum Ada Labor, SDN 53 Kaur Lakukan Kegiatan Praktik di Sini

BACA JUGA:BANK WAJIB PATUHI! Kemenkeu Minta Maksimalkan KUR untuk Petani, Ini Alasannya

Hal ini dibuktikan dengan temuan buah pisang matang berisi sejenis bubuk di dalam perut sapi yang ditemukan sudah mati tersebut. Sehingga, dugaan masyarakat itu semakin kuat saja.

Kades Nanjungan Kecamatan Pino Raya Bambang Herawanto, SE membenarkan, memang ada kejadian itu. Kades memastikan bahwa kejadian sekitar pukul 03.00 WIB hingga selesai salat Subuh, Rabu 5 Juni 2024 lalu.

Dugaan masyarakatnya tersebut dikuatkan dengan bangkai sapi beserta jeroan yang belum membusuk di seputaran kejadian.

"Lokasi pemotongan ternak ini berada tepat di belakang Masjid Darussalam atau depan kem lama PTPN VII. Saat ditemukan, jeroan sapi masih dalam keadaaan basah. Sementara satu lagi masih utuh dan belum sempat dipotong maling," ungkap Kades.

BACA JUGA:Class Meeting Dimulai, Lanjut Bagi Rapor dan Libur

Bambang menambahkan, dari temuan warganya di lokasi, besar kemungkinan para maling tidak beraksi seorang diri. Hal ini karena banyaknya jejak manusia di lokasi hingga tapak roda mobil yang mengelilingi area perkebunan sawit.

"Di lokasi ini memang banyak hewan ternak, dan beberapa memang ada yang lepas liar. Tapi, dugaan kami para maling ini lebih dulu mengintai posisi ternak, setelah itu barulah mereka mengeksekusi," jelas Kades.

Atas kejadian tersebut, Bambang mengaku warganya merugi puluhan juta rupiah. Sementara, kasus tersebut sudah dilaporkan ke pihak berwajib dengan harapan para pelaku segera bisa ditangkap dan diadili.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan