BIKIN RESAH! Puluhan Ha Sawah Dirusak Ternak, Petani Meminta Petugas Bertindak

Puluhan ekor ternak sapi tampak memasuki sawah warga di Hamparan Pamah Babatan Desa Napal Melintang Kecamatan Pino Raya, baru-baru ini.Foto: ROHIDI/RKa--

BENGKULU SELATAN (BS) - Keresahan masyarakat, khususnya petani sawah terhadap hewan ternak sapi yang berkeliaran dan merusak tanaman tidak pernah tuntas.

Terbaru, puluhan ekor ternak sapi masuk dan rusak tanaman padi di lahan persawahan milik masyarakat di Hamparan Pamah Babatan Desa Napal Melintang Kecamatan Pino Raya.

Salah satu pemilik sawah, Lahirim Bakti (44) warga Desa Napal Melintang Kecamatan Pino Raya mengungkapkan, puluhan ternak sapi masuk dan rusak tanaman padi di lahan sawah ini buka  yang pertama kalinya lagi.

Bahkan, selama musim tanam kali ini, setidaknya sudah ada dua kali puluhan ternak sapi tersebut merusak tanaman warga.

BACA JUGA:DOR! 2 Spesialis Curanmor di Bengkulu Selatan Coba Kabur dan Lawan Polisi Berhasil Dilumpuhkan

BACA JUGA:PENTING! Ini 10 Tips Menjaga Kesehatan Mata

Akibatnya, para petani terpaksa harus bermalam di sawah untuk menjaga tanaman padinya agar tidak dirusak oleh ternak.

"Terbaru ada dua kali puluhan ternak sapi yang masuk dan rusak tanaman padi milik petani di sini (Napal Melintang, red). Luas lahan yang sering dirusak ternak ada 10 Hektar," kata Lahirim.

Lebih lanjut Lahirim, kejadian serupa juga terjadi di lahan persawahan di Hamparan Pamah Jambu Desa Napal Melintang. Disana ada puluhan ekor kerbau yang rusak tanaman warga.

"Peristiwa ini sudah berulang-ulang terjadi. Tolonglah yang punya ternak sadar diri untuk kandangkan peliharaannya. Nanti, kalau petani habis kesabaran tanggung sendiri akibatnya," ancamannya.

BACA JUGA:PERINGATAN! 6 Peraturan Ditetapkan Pemkab BS Antisipasi Bahaya Pengunjung Wisata

BACA JUGA:5 Kampus Terbaik Jurusan Ilmu Komunikasi di Indonesia, Ini Kamu Harus Pilih

Menurut Lahirim, selama ini masyarakat Pemerintah Desa (Pemdes) belum bisa menertibkan Peraturan Desa (Perdes) tentang Hewan Ternak.

Hal tersebut diketahui karena selama ini dinilai pemilik ternak dan pemilik lahan persawahan masih keluarga. Sehingga, bisa diluruskan dengan kekeluargaan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan