Berusia 3 Abad, 4 Wisata Religi Ini Berikan Kesejukan Hati dan Pikiran

Masjid di Jakarta Barat yang sudah mencapai umur 3 abad. Sumber foto: tribunnews.com--

4. Masid Jami Angke 

Masjid Jami Angke berdiri sejak tahun 1761, atau sekitar tiga abad yang lalu. 

Menurut keterangan dari pengurus Masjid Jami Angke, Mohammad Abyan Abdillah, arsitektur masjid ini mengadopsi gaya Belanda, Bali, Jawa, Maroko, dan China. 

BACA JUGA:SD dan SMP PKLK Bukber, Begini Penjelasan Kepala Sekolahnya

BACA JUGA:Nomor 4 Paling Berat, Berikut 7 Amalan Menjemput Lailatul Qadar

"Bangunannya dibentuk seperti bangunan orang Belanda supaya tidak terdeteksi sebagai perlawanan kepada pemerintah Belanda pada saat itu," kata Abyan di Masid Jami Angke, Jakarta Barat. 

Ia melanjutkan, pada saat itu pemerintah Belanda hanya mengetahui bahwa masjid ini difungsikan sebagai tempat ibadah.

Padahal, kenyataannya masjid ini dijadikan sebagai tempat merancang strategi peperangan melawan Belanda. 

Tepat di depan Masjid Jami Angke, terdapat makam Pangeran Tubagus Angke atau dikenal sebagai Pangeran Jayakarta II.

BACA JUGA:JPU Bacakan Tuntut Dugaan Korupsi Jas Desa di Kaur, Ada Fakta Menarik Dalam Sidang

BACA JUGA:CEGAH INFLASI! Kegiatan Kodim 0408 BS-Kaur dan Kejari Jelang Lebaran Patut Diapresiasi

Di sekitar Masjid Angke dimakamkan orang-orang keturunan Arab, Bali, Banten, Pontianak, dan Tartar. Ada dua kelompok makam, yakni di belakang masjid, dan di depan, di seberang gang. 

Selain makam Ny. Chen, di halaman belakang masjid ada pula makam Syaikh Liong Tan, arsitek Masjid Angke, makam Syarifah Maryam, serta makam Syekh Jaffar yang konon adalah anak Pangeran Tubagus Angke.

Sementara itu di seberang jalan di depan masjid terletak makam Pangeran Syarif Hamid Alkadrie, keturunan Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie pendiri Kesultanan Pontianak.

Di belakangnya terdapat makam Ibu Ratu Pembayun Fatimah, anak dari Sultan Maulana Hasanuddin penguasa Kesultanan Banten.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan