Berusia 3 Abad, 4 Wisata Religi Ini Berikan Kesejukan Hati dan Pikiran

Masjid di Jakarta Barat yang sudah mencapai umur 3 abad. Sumber foto: tribunnews.com--

"Icon masjid ini punya 33 pilar, yang menampakkan ini bangunan Eropa zaman dahulu," kata Diki di Masjid Jami An-Nawier.

BACA JUGA:Satukan Persepsi, Camat Rakor Bahas Program Kerja 2024

BACA JUGA:Hanya 1 di Asia! Berikut 10 Universitas Terbaik di Luar Negeri

Keberadaan masjid ini di Pekojan menjadi salah satu bukti bahwa komunitas Arab merupakan komunitas terbesar di Batavia.

Selain mengadopsi unsur budaya Eropa, arsitektur masjid ini juga mendapat pengaruh dari gaya Timur Tengah, China, dan Jawa. 

3. Masjid Langgar Tinggi

Masjid Langgar Tinggi menjadi tempat ibadah sekaligus cagar budaya yang dibangun pada tahun 1829.

Lokasinya di Jalan Pekoan Raya Nomor 43, Kelurahan Pekojan, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat. Pada dasarnya, langgar sama artinya dengan masjid, yang difungsikan sebagai tempat ibadah. 

BACA JUGA:Janda Cantik Terpedaya! Mahar Rp 1,7 Miliar Berubah Jadi Daun, Begini Kisahnya

BACA JUGA:Lebaran Makin Dekat, Kurir Mulai Kebanjiran Order

Langgar Tinggi dibangun oleh seorang Kapitan Arab pertama di Batavia benama Syekh Said bin Naum. Mayoritas langgar ini didatangi oleh orang-orang India yang berdagang. 

Arsitektur bangunan Langgar Tinggi mengadopsi gaya Eropa, Moor, China, dan Jawa. Ini dapat dilihat dari bentuk jendela, serta mimbar yang ada di dalam langgar.

Pada papan di atas pintu masuk masjid ditulis bahwa Masjid Langgar Tinggi didirikan pada tahun 1249 H/1829 M.

Masjid ini pertama kali dibangun oleh seorang muslim dari Yaman bernama Abu Bakar diatas tanah wakaf dari Syarifah Mas’ad Barik Ba’alwi. Bangunan tersebut lalu diperluas oleh Said Naum.

BACA JUGA:PARAH! Untuk Kebaikan Anak – Anak Wifi di Muara Dua Diatur Jadwalnya

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan