Masjid Agung Jateng Mirip Nabawi, Ada Payung Raksasanya Loh, Bikin Musafir Betah Berlama-Lamaan

KORANRADARKAUR.ID – Masjid Agung Jawa Tengah (Jateng) dengan ciri khas ada payung raksasa sehingga membuat para musafir senang untuk salat disana.

Masjid Agung Jateng termegah ini begitu ramai jamaah dengan dihiasi pemandangan menarik berupa payung raksasa dan jadi tempat persinggahan para musafir.

Payung raksasa dipasang di masjid besar dan megah ini merupakan keunikan tersendiri ada pada masjid yang jadi tempat persinggahan banyak musafir.

Masjid termegah dan menjadi kebanggaan masyarakat Jateng salah satu masjid terbesar di Indonesia dan begitu menarik dan sangat mewah.

Masjid Agung Jawa Tengah beralamat di Jalan Gajah Raya, Sambirejo Kecamatan Gayamsari Kota Semarang Provinsi Jateng merupakan ikon kota.

Bahkan masjid yang begitu megah sudah diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia (RI) periode 2004-2009, Susilo Bambang Yudhoyono.

BACA JUGA:Diresmikan Joko Widodo, Masjid Ini Jadi Primadona Musafir di Depok

BACA JUGA:Masjid Dzikrullah Persinggahan Musafir di Kediri, Bermanfaat Besar untuk Masyarakat

Peresmian dengan menandatangani prasasti terbuat dari batu alam setinggi 3,2 meter dan berat 7,8 ton dan batu ini didatangkan dari lereng Gunung Merapi loh.

Dikutip dari laman duniamasjid.islamic.center.or.id, Masjid Agung Jateng memiliki pemandangan menarik salah satunya ada payung raksasa membuat pusat perhatian banyak orang.

Payung raksasa mempunyai keistimewaan luar biasa, masjid dibangun 2001 dan diresmikan 2006 ini dengan luas 10.000 meter persegi dan dapat menampung hingga 10.000 jamaah.

Perlu diketahui, ada enam payung hidrolik raksasa berada pada bagian teras masjid seperti dipasang di Masjid Nabawi, Madina mempunyai keistimewaan sungguh besar.

Payung yang dapat dibuka dan ditutup secara otomatis menjadi keunikan tersendiri pada bangunan megah tersebut dan hingga kini tetap berdiri megah dan ramai jamaah dan begitu juga para musafir.

Selain itu, arsitektur masjid memadukan tiga gaya yakni Jawa, Arab dan Roma-Yunani. Arsitektur Jawa seperti bagian badan atap masjid berbentuk limas, dasar tiang masjid bermotif batik.