Bengkulu Selatan Peringkat 2 Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting di Bengkulu
Kabupaten BS peringkat 2 dalam aksi konvergensi percepatan penurunan stunting se-Provinsi Bengkulu. Sumber foto : ROHIDI/RKa--
BENGKULU SELATAN (BS) - Kabupaten BS kembali memperoleh prestasi yang cukup membanggakan. Terbaru, Kabupaten Bengkulu Selatan peringkat 2 dalam aksi konvergensi percepatan penurunan stunting se-Provinsi Bengkulu.
Hal tersebut diketahui saat penilaian Kinerja Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting (P2S) Provinsi Bengkulu Tahun Anggaran 2025 di Gedung Pola Pemprov Bengkulu, beberapa hari lalu.
Wabup BS Yevri Sudianto turut hadir langsung dalam acara penilaian Kinerja Aksi Konvergensi P2S tersebut. Kegiatan ini juga dihadiri langsung oleh Wakil Gubernur Bengkulu Ir. Mian, Plt Sekretaris Daerah Provinsi, Ketua Tim Penurunan Stunting Se-Provinsi Bengkulu, serta jajaran kepala OPD. Seperti, Kadis Sosial BS, Kadis Kesehatan, dan Kadis DPPKB-P3A, bersama tamu undangan lainnya.
Wabup BS Yevri Sudianto mengakui, jika Kabupaten BS kembali menerima prestasi membanggakan dengan berhasil meraih peringkat 2 terbaik se-Provinsi Bengkulu.
Capaian ini menjadi bukti komitmen Pemkab BS bersama seluruh jajaran TPPS dalam memperkuat upaya percepatan penurunan stunting melalui intervensi lintas sektor, edukasi masyarakat, peningkatan gizi, serta pemanfaatan data yang akurat.
"Kita ketahui bahwa Pemkab Bengkulu Selatan sudah berkometmen dalam upaya penanganan stunting, terbukti dengan capaian ini, maka kedepan akan terus ditingkatkan," ujar Wabup.
Sementara itu, Wakil Gubernur Bengkulu Ir. Mian menegaskan, stunting adalah persoalan serius yang tidak hanya menyangkut isu kesehatan semata. Melainkan, juga pembangunan manusia secara menyeluruh.
"Stunting adalah persoalan kompleks, bukan hanya isu kesehatan, tetapi juga isu pembangunan manusia. Oleh karena itu, peran seluruh lintas sektoral sangat krusial," sampainya.
Ia menambahkan, penanganan stunting dan kemiskinan harus menjadi prioritas bersama. Pada tahun 2024 lalu, prevalensi stunting di Provinsi Bengkulu berhasil turun menjadi 18,8 persen. Untuk mempercepat penurunan angka tersebut, diperlukan sinergi melalui pendekatan pentahelix, yang melibatkan pemerintah, akademisi, dunia usaha, komunitas masyarakat, dan media.
Selain itu, Mian juga mendorong gerakan “Bapak Asuh Stunting Genting”, di mana orang tua asuh dapat berperan dalam pencegahan stunting sekaligus memperkuat ketahanan keluarga agar lahir generasi sehat dan bebas stunting.
Pada kesempatan tersebut, Wakil Gubernur Bengkulu juga menyerahkan penghargaan kepada tiga kabupaten dengan kinerja terbaik dalam aksi konvergensi P2S tahun 2025.
Kabupaten Kepahiang berhasil meraih peringkat I dengan skor 93,08. Kabupaten BS menunjukkan prestasi membanggakan dengan menempati peringkat II melalui skor 91,37. Sementara Kabupaten Rejang Lebong memperoleh posisi III dengan skor 79,27.