BKSDA Pastikan Temuan Jejak di Maje Adalah Beruang Madu, Pastikan Tidak Timbulkan Konflik
Pengelolaan Data BKSDA Resort Bintuhan Pos Wayhawang Tohirman Yanto sebutkan temuan cakarkan di kawasan kebun Mukah Desa Penyandingan Kecamatan Maje beruang madu, Senin 4 Agustus 2025. Sumber foto: REGA/RKa--
BINTUHAN – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resort Bintuhan Pos Wayhawang memastikan jejak dan sarang di kawasan perkebunan Mukah Desa Penyandingan Kecamatan Maje pada Minggu, 3 Agustus 2025 adalah milik Beruang Madu Sumatera (Helarctos malayanus).
Berdasarkan hasil pengamatan dan identifikasi dari dokumentasi yang diserahkan petani.
BKSDA menyimpulkan jejak tersebut memang menunjukkan ciri khas Beruang Madu Sumatera.
Namun pihaknya menilai keberadaan sarang itu bersifat sementara dan tidak menimbulkan potensi konflik antara manusia dan satwa.
BACA JUGA:MIN 1 Kaur Gelar Penjaringan Kesehatan Anak Kelas 1, Bagian Tubuh Ini yang Diperiksa
BACA JUGA:Desa Suka Jaya Dapat Bantuan Program 1000 Buku dari Perpusnas
“Dari hasil pengamatan terhadap dokumentasi yang diberikan, memang ada kemiripan dengan jejak dan cakaran Beruang Madu Sumatera. Tapi yang perlu digarisbawahi, sarang beruang madu ini sifatnya sementara,” ungkap Pengelolaan Data BKSDA Resort Bintuhan Pos Wayhawang, Tohirman Yanto, Senin 4 Agustus 2025.
Dia juga menjelaskan, beruang madu merupakan satwa yang cenderung berpindah-pindah dalam membangun sarang.
Mereka tidak bertahan lama di satu lokasi, terlebih bila habitatnya terganggu oleh aktivitas manusia atau perubahan lingkungan.
Diketahui, lokasi sarang tersebut berada di tengah kawasan perkebunan karet milik warga diatas kayu sendilau nasi 10 meter dari tanah.
Namun kondisi hutan di sekitarnya masih cukup lebat dan alami.
Hal ini dinilai menjadi alasan kuat beruang madu tidak akan membangun sarang secara permanen di lokasi tersebut.
Dikatakannya, meskipun pohon tempat sarang ditemukan telah ditebang petani.