Baca Koran radarkaur Online - Radar Kaur

Program 100 Hari Kerja Rifai-Yevri, Ada 200 Titik Lokasi Bakal Dipasang Lampu, Berikut Titik Prioritas

Bupati BS H. Rifai Tajudin saat menjelaskan ada 200 titik lokasi bakal di pasang lampu penerangan tersebut-Sumber foto : ROHIDI/RKa-

BENGKULU SELATAN (BS) - Program 100 hari kerja Bupati BS H. Rifai Tajudin, S.Sos dan Wabup Yevri Sudianto (Rifai-Yevri) mulai bergerak. Langkah awal, ada 200 titik lokasi bakal di pasang lampu penerangan tersebut. Tentunya, ada titik lokasi yang menjadi prioritas dalam program penerangan ini.

Program penerangan jalan dan tempat umum lainnya ini merupakan janji yang ingin ditunaikan kepada masyarakat BS. Program ini akan menyentuh sisi kemanusiaan terdalam menyediakan rasa aman, hingga kehangatan. Bahkan di tempat yang selama ini tak banyak tersentuh cahaya diberikan penerangan.

"Ya, itu sudah kita mulai dengan menyusun anggaran yang dibutuhkan, semacam tiang listrik. Ini nanti ada yang bisa langsung ke PLN, ada di tempat-tempat tertentu yang belum ada jaringan yang kita masukkan listrik tenaga surya," ujar Bupati BS H. RifaiTajudin,  S.Sos.

BACA JUGA:DPRD Apresiasi Program 100 Hari Kerja Bupati Kaur, Ketua DPRD: Kinerjanya Sudah Capai 95 Persen

BACA JUGA:Jadi Paslon Kada Terpilih, Ini Lima Program 100 Hari Kerja Rifai-Yevri, Lampu Jalan, hingga Masalah Kesehatan

Tak ingin membiarkan satu pun wilayah publik tenggelam dalam kegelapan, Rifai bahkan menaruh perhatian khusus pada penerangan di tempat pemakaman umum. Sebab, di sana wilayah sunyi yang seringkali diabaikan pembangunannya.

"Nanti yang gelap-gelap itu, mungkinlah nanti sampai ke kuburan, paling tidak di tengah-tengah kuburunan ada satu lampu tenaga surya," jelasnya.

Bupati menyadari, bahwa yang telah tiada memang tak butuh cahaya. Tapi bagi yang masih hidup, bagi keluarga yang datang malam-malam mengantar jenazah, bagi warga yang melewati jalan sunyi di tepi kuburan, satu titik terang bisa berarti ketenangan.

"Walaupun di pinggirnya orang lewat, tapi di tengahnya ada lampunya. Memang orang meninggal tidak butuh lampu itu, tetapi masyarakat di sekitarnya. Masyarakat yang kadang-kadang ngubur malam, ada satu titik terang dari pencahayaan yang ada di tengahnya, tidak semua gelap gulita atau mungkin 4 titik. Sebagaimana kebutuhan, ya kita data juga," bebernya.

Rifai tidak hanya bicara. Ia menyusun rencana, bergerak, dan mendata langsung kebutuhan wilayahnya. Meski ia sadar segalanya butuh proses, ia tetap optimis seluruh titik penerangan bisa terwujud dalam masa 100 hari kerja yang ditargetkan.

"Mungkin akan saya siapkan 200 titik. Artinya kita pesan tiangnya, berproses. Jadi andai kata 60 hari baru sampai tiangnya, tapi kan harus disusun dari sekarang termasuk dalam program 100 hari, mudah-mudahan final dalam 100 hari," sebutnya.

Bukan hanya lampu yang ia siapkan. Dalam gerak cepat itu, Rifai juga mendata meja dan kursi sekolah yang rusak, serta telah memesan armada sampah baru. Itu semua bagian dari program prioritasnya untuk menyentuh kebutuhan dasar masyarakat.

"Masuk dalam program 100 hari, seperti sudah saya data kursi dan meja yang rusak kita pesankan, itu butuh waktu. Seperti mobil sampah sudah diindenkan karena uangnya sudah ada, saya indenkan. Karena butuh waktu ada amrol dan dumtruknya," tutupnya.*

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan