Warga Muara Dua Terindikasi DBD, Pemdes Tanjung Agung Lakukan Fogging
Pemdes Tanjung Agung Kecamatan Maje lakukan Fogging, Rabu 4 Juni 2025.-Sumber Foto: koranradarkaur.id-
MAJE — Iwan Iskandar (40)warga Muara Dua Kecamatan Nasal yang bertempat tinggal di Desa Tanjung Agung Kecamatan Maje, dilaporkan terindikasi menderita Demam Berdarah Dengue (DBD).
Menyikapi hal tersebut, Pemerintah Desa (Pemdes) Tanjung Agung langsung melakukan tindakan cepat dengan melaksanakan fogging atau pengasapan nyamuk di permukiman warga, Rabu 4 Juni 2025.
Fogging dilakukan secara menyeluruh di sekitar rumah warga untuk membasmi nyamuk aedes aegypti, yang merupakan vektor penular DBD. Langkah ini diambil guna mencegah bertambahnya kasus DBD di wilayah tersebut.
Kades Tanjung Agung, Herlen Sumarni, S.Pd menjelaskan, fogging ini merupakan bagian dari langkah preventif untuk memberantas nyamuk aedes aegypti. Selain fogging, Pemdes juga menggerakkan kegiatan gotong royong (goro) kebersihan lingkungan, seperti membersihkan tempat penampungan air di beberapa titik permukiman warga.
BACA JUGA:Kasus DBD di Bengkulu Meningkat Signifikan, Kenali Bahayanya
BACA JUGA:Kasus DBD Kaur Meningkat Hingga 538 Persen, Ini Faktor Penyebabnya
“Kami mendapat laporan bahwa Pak Iwan Iskandar, warga Muara Dua Kecamatan Nasal yang tinggal di desa kami, terjangkit DBD. Untuk mencegah penyebaran nyamuk aedes aegypti, kami langsung berkoordinasi dengan petugas kesehatan dan melakukan fogging di seluruh wilayah pemukiman warga,” ujar Herlen saat ditemui di lokasi fogging.
Herlen berharap dengan dilaksanakannya fogging ini, penyebaran nyamuk aedes aegypti dapat diberantas sehingga tidak ada lagi warga yang terjangkit DBD di masa mendatang.
Ia juga mengingatkan warga agar selalu menjaga kebersihan lingkungan dengan rutin menguras tempat penampungan air seperti bak mandi, drum, dan wadah lainnya minimal seminggu sekali.
Selain itu, warga diminta mengubur barang-barang bekas yang dapat menampung air hujan, seperti kaleng, botol, dan ban bekas. Langkah lain yang dianjurkan adalah memakai kelambu saat tidur dan menggunakan obat anti-nyamuk untuk mencegah gigitan nyamuk penyebab DBD.
“Kami berharap masyarakat turut berperan aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan agar tidak ada tempat berkembang biaknya nyamuk aedes aegypti. Fogging ini hanya bersifat sementara untuk membasmi nyamuk dewasa. Apabila kebersihan lingkungan tidak dijaga, maka nyamuk tersebut akan tetap berkembang biak dan potensi penularan DBD pun akan terus ada,” terang Herlen.*