Kelangkaan BBM Semakin Parah, Dewan Minta Semua Pihak Bekerjasama
Anggota DPRD Provinsi Bengkulu Herwin Suberhani, SH sampaikan prihatin atas kelangkaan BBM, Senin 26 Mei 2025-Sumber Foto: koranradarkaur.id-
BENGKULU - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bengkulu Herwin Suberhani menyoroti antrean panjang kendaraan terlihat di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Bengkulu.
Menurut dia, pemerintah bersama pihak terkait harus bekerjasama menyelesaikan permasalah ini kelangkaan BBM ini. Karena masyarakat akan menjadi korban terhadap kelangkaan BBM yang terjadi di kota Bengkulu dan wilayah kabupaten di Provinsi Bengkulu.
"Harus ada langkah cepat, sebelum persoalan ini semakin parah. Jangan biarkan masyarakat menjadi korban dalam persoalan BBM ini, kalau pemerintah diam. Maka kondisi ini akan dimanfaatkan oleh pihak yang ingin meraup keuntungan besar," ujar Herwin Suberhani saat ditemui setelah menggelar Rapat Paripurna pada Senin 26 Mei 2025.
Selain itu, Herwin juga menyampaikan, akibat dari kelangkaan BBM ini terdapat opini yang tidak diinginkan dan bisa cepat menyebar di kalangan masyarakat.
BACA JUGA:BBM Langka, Eceran Pertalite Menggila, Tembus Rp 20 Ribu/Liter, di Perbukitan Masih Segini
BACA JUGA:BBM Langka, Satu Liter Tembus Rp 80 Ribu, Ini penjelasan Pemerintah Bengkulu
"Karena jujur kalau kita lihat disetiap SPBU yang ada di Kota Bengkulu ini, sama keluhannya terkendala masalah BBM," ujar Herwin.
Pada kesempatan yang sama Gubernur Bengkulu Helmi Hasan menyampaikan kelangkaan BBM ini diakibatkan salah satunya yaitu masyarakat kota Bengkulu panic buying.
"Sebenarnya gempa saja tidak ada masalah tetapi karena Panic buying bisa saja loncat dari ketinggian. Itu juga yang terjadi terhadap kelangkaan BBM saat ini," ujar Helmi.
Helmi juga menyampaikan, pemerintah Provinsi Bengkulu Bengkulu telah melakukan tindakan dengan terus mendorong Pertamina untuk mengatasi permasalah kelangkaan BBM.
"Pertamina tengah berusaha walaupun tidak bisa kapal tengker tidak bisa mendarat mereka tengah berusaha dengan melalui jalur darat. Akibat ini juga kerugian Pertamina 500 juta perhari, artinya mereka bekerja tidak berleha-leha," ujar Helmi.
Sebelumnya pemerintah Bengkulu telah mengundang pihak Pertamina dan menyurati langsung Menteri BUMN dan jajaran Direksi Pertamina dengan nomor: B.500.10/558/ESDM/2025.
Dalam surat tersebut berisi beberapa point yaitu:
1. PT Pertamina Patra Niaga diminta untuk Extra Droping /Kuota BBM baik yang subsidi maupun non subsidi di setiap SPBU yang ada di Kota dan Kabupaten se-Provinsi Bengkulu.