Kepala SPTN IV Bintuhan TNBBS Dimutasi, Mariska Tarantona Ungkap Pengalaman Tak Terlupakan

BINTUHAN — Pergantian kepemimpinan terjadi di Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah IV Bintuhan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS).

Kepala SPTN IV Bintuhan, Mariska Tarantona, S.Hut, M.Si, resmi dimutasi menjadi Kepala Seksi Konservasi Wilayah II Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu.

Sementara posisinya akan digantikan oleh Wawan Eviyanto, SP, MM, yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Seksi Wilayah I Serang, Balai Besar BKSDA Jawa Barat.

Serah terima jabatan (Sertijab) keduanya dijadwalkan berlangsung pada Rabu, 7 Mei 2025, di Kantor Balai Besar TNBBS, Kota Agung Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung.

Acara ini menjadi bagian dari rotasi pejabat yang rutin dilakukan dalam rangka penyegaran organisasi di lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK).

BACA JUGA:Gajah Liar di Lampung Masuk Kaur? Ini Jawaban Kepala SPTN TNBBS Bintuhan

Dalam keterangannya, Mariska Tarantona menyampaikan rasa syukurnya atas kesempatan mengabdi di SPTN IV Bintuhan selama dua setengah tahun terakhir.

Dia mengungkapkan, selama masa tugasnya berbagai upaya konservasi telah dijalankan. Mulai dari patroli rutin hingga kegiatan monitoring satwa liar di kawasan TNBBS.

"Selama bertugas di sini, kami telah melakukan patroli rutin di area TNBBS sebanyak 2 sampai 3 kali setiap bulan. Sekali patroli itu berlangsung selama 4-5 hari, dimana tim harus bermalam di dalam kawasan hutan," ujarnya kepada Radar Kaur, Selasa 6 Mei 2025.

Lebih lanjut, Mariska menyebutkan selama 2,5 tahun masa jabatannya, pihaknya telah melaksanakan lebih dari 60 kali patroli untuk menjaga keamanan kawasan dari aktivitas ilegal, seperti perburuan satwa liar dan perambahan hutan.

BACA JUGA:BBTNBBS Bentuk MPA di Kabupaten Kaur, Cegah Terjadinya Karhutla

Dalam patroli tersebut, tim berhasil menemukan dan mengamankan sejumlah jerat yang dipasang pemburu liar.

Tak hanya itu, selama menjabat sebagai pimpinan SPTN IV Bintuhan berbagai bantuan sosial telah diberikan mulai kambing dan bantuan alat air bersih.

"Dalam monitoring itu, kami berhasil menemukan dan mengamankan jerat yang dipasang untuk menangkap satwa dilindungi, seperti harimau dan beruang. Jenis jerat yang kami temukan beragam, ada yang menggunakan sling, kayu, hingga nilon. Selain itu kami juga telah memberikan puluhan bantuan hewan ternak kambing kepada peternak dan bantuan alat air bersih kepada masyarakat," paparnya.