Angka Pengangguran di Bengkulu Capai 34 Ribu Jiwa! Ketua DPRD: Harus Maksimalkan Peran BLK
Pelaksanaan Job Fair Pemprov Bengkulu tahun 2024 sebagai langkah menanggulangi angka pengangguran di Bengkulu--
BENGKULU - Hingga berakhirnya tahun 2024 ini, angka pengangguran di Provinsi Bengkulu mencapai 34 ribu jiwa. Ini disebabkan ketidaksesuaian antara lapangan pekerjaan dan kualifikasi pendidikan. Hingga kurangnya keterampilan yang dibutuhkan di lapangan kerja.
Ketua DPRD Provinsi Bengkulu Drs. Sumardi, MM mengungkapkan, fakta tingginya angka pengangguran di Bengkulu ini terungkap dari hasil koordinasi DPRD Provinsi Bengkulu dengan Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Bengkulu.
"Tingginya angka pengangguran di Bengkulu ini harus jadi perhatian serius semua pihak. Tentu harapan kami, agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu beserta pemerintah kabupaten/kota. Melakukan langkah tindak lanjut mengentaskan masalah ini," kata Sumardi, Jumat 15 November 2024.
Sumardi melanjutkan, menurutnya, dalam pengentasan angka pengangguran di Bengkulu. Langkah yang harus dilakukan pemerintah tidak akan cukup hanya lewat gelarnya job fair. Versinya, langkah yang paling efesien adalah dengan lebih memakasimalkan pemanfaatan Balai Latihan Kerja (BLK) Provinsi Bengkulu.
BACA JUGA:Data BPS : Angka Pengangguran di Provinsi Bengkulu Tahun 2024 Alami Penurunan
BACA JUGA:Disnakertrans Bengkulu Adakan Pelatihan Kerja, Peserta untuk 3 Kabupaten Ini
"Kalau dalam pandangan saya. Pemanfaatan lebih maksimalkan BLK penting dilakukan. Karena tingginya angka pengangguran di Bengkulu ini. Tidak akan cukup untuk diatasi kalau langkah yang diambil hanya job fair saja," ujar Katua DPRD Provinsi Bengkulu.
Dia lalu menjelaskan, salah satu alasan tingginya angka pengangguran di Bengkulu. Lantaran kurangnya keterampilan yang miliki. Karenanya, dengan lebih mengoptimalkan pemanfaatan BLK yang tujuan memberikan keterampilan bagi pesertanya. Diyakininya mengentaskan satu penyebab tingginya angka pengangguran di Bengkulu.
"Selama ini kurangnya keterampilan yang digunakan lapangan kerja. Itu menjadi alasan tingginya angka pengangguran di Bengkulu. Karena itu, adanya BLK harus dimanfaatkan untuk menambah keterampilan pencari kerja. Karenamu BLK ini harus dilebih dioptimalkan pemanfaatannya," kata Ketua DPPD Provinsi Bengkulu.
Sumardi juga mengungkapkan, selamo ini, lulusan SMA/SMK di Bengkulu. Apalagi, mayoritas pengangguran di Bengkulu masih lebih memilih menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN). Juga kurang tertarik bekerja di sektor perkebunan atau pertambangan karena faktor lokasi dan keamanan.
Sumardi lalu menekankan pentingnya Balai Latihan Kerja (BLK). Baik itu yang ada di bawah kementerian maupun pemerintah daerah, Untuk mencetak tenaga kerja terampil. Serta membuka lapangan usaha baru.
"Salah satu penyebab tingginya angka pengangguran di Bengkulu. Ini karena mereka tak memiliki keterampilan yang dibutuhkan. Sebab itu, cara paling efektif. Menurut kami adalah lebih mengoptimalkan pemanfaatan BLK," ujar Ketua DPRD Provinsi Bengkulu.
Imbuhnya, Selain pelatihan keterampilan, kerja sama dengan Bank Bengkulu dalam penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk modal usaha juga disarankan. Termasuk untuk calon pekerja migran yang membutuhkan modal keberangkatan dan pelatihan.
“Bank Bengkulu dapat berperan lebih aktif dengan memfasilitasi calon pekerja migran yang sudah diterima bekerja di negara-negara seperti Jepang, Korea Selatan, Malaysia, dan Singapura. Ini dapat menjadi sumber pendapatan bagi Bank Bengkulu melalui penyaluran KUR Pekerja Migran,” tukasnya. *