KORANRADARKAUR.ID – Kapitan Pattimura merupakan pejuang kemerdekaan yang rela berkoban demi kemerdekaan rakyat Indonesia.
Beliau dan rakyat Maluku berhasil tumpas penjajah dari tanah pertiwi. Namun akhirnya beliau berakhir digantung oleh tentara Belanda.
Patimura menjadi pahlawan terkenal dan bahkan gambarnya diabadikan digambar uang pecahan Rp 1.000. Namanya juga menjadi nama Universitas terkenal dan juga Bandar Udara.
Dalam sejarah diceritakan, dirinya gagah berani menumpas tentara Belanda yang ingin melakukan kekuasaan di Indonesia tepatnya di daerah Maluku.
Namun dengan berani mengajak rakyat melakukan perlawanan dan akhirnya Belanda berhasil ditaklukan. Bahkan beliau pernah berkarir yang cemerlang sebagai mantan sersan Militer Inggris kala itu.
Beliau juga pemimpin perang pattimura melawan Belanda. Beliau merupakan sosok yang penting yang berusaha keras melawan penjajah.
Peperangan terjadi karena Belanda yang ingin berkuasa melakukan monopoli perdagangan serta melakukan kerja paksa. Tentu sangat dirasakan oleh rakyat Maluku.
BACA JUGA:Pantang Menyerah, Inilah Deretan Ulama yang Berjuang untuk Kemerdekaan Indonesia
BACA JUGA:Ricuh Adanya Kebocoran Data ASN, BKN Ingatkan Seluruh PNS dan PPPK Ganti Password
Dikutip dari laman detik.com, Belanda begitu licik dengan cara yang kejam ingin berkuasa hingga bidang ekonomi. Lalu politis serta segi sosial psikologis rakyat semuanya mengancam termasuk melakukan penindasan yang sangat kejam.
Akibat perbuatan Belanda, rakyat Maluku menderita kemiskinan yang luar biasa. Lantaran semua pasar dikuasainya. Bahkan produksi hasil pertanian bukannya untung malah merugikan.
Kekuasaan Belanda oleh Gubernur Van Middelkoop, akhirnya rakyat Maluku pelakukan perlawanan. Karena Belanda semakin melakukan penindasan dan membuat kemiskinan.
Dipimpin oleh Kapiten Pattimura, rakyat Maluku bersatu untuk melakukan perlawanan. Dengan persatuan dan kesatuan, maka dapat terwujud dalam menumpas penjajah.
Bahkan dengan keberanian dan kegigihan rakyat Maluku berhasil merebut Benteng Duurstede dan semua tentara di benteng tewas, begitu juga Residen Van den Berg ikut tewas.
Dengan jumlah rakyat 1.000 orang, dipimpin Pattimura dapat menghancurkan tentara Belanda dalam ke dua kalinya peperangan.