Masyarakat Jangan Tergoda Klik dan Nonton Konten Pornografi di Medsos, Dampaknya Ngeri

Sabtu 22 Jun 2024 - 16:58 WIB
Reporter : Rohidi Effendi
Editor : Dedi Julizar

Kemudian pelaku meminta atau mengarahkan korban menuruti perintahnya. Selanjutnya, sang korban akan diminta untuk mengambil foto atau video bug*l yang dilakukan sendiri.

Selanjutnya, korban akan diminta untuk segera mengirimkan foto ataupun video yang sudah dilakukan oleh korban.

Yang sering membuat korban mudah terjebak rayuan, tidak jarang pelaku dengan sengaja mengajak korban untuk melakukan video call seks (VCS) palsu.

Hal tersebut tidak lain merupakan pancingan agar bisa menyakinkan korban untuk nantinya mengikut semua keinginannya. 

BACA JUGA:Sudah Miliki Alat USG, Ibu Hamil Bisa Periksa Janin di Puskesmas Beriang Tinggi

Selanjutnya, setelah korban terpancing dengan semua tipu dayanya. Pelaku mulai menjalankan aksinya. Korban dipaksa mengirim uang.

Namun, jika sampai korban tidak mau menuruti semua permintaannya, maka pelaku akan melakukan modus terakhirnya yakni pengancaman.

Pelaku akan mengancam korban dengan akan menyebarkan seluruh foto dan videonya jika korban tidak mau menuruti kemauan pelaku.

Yang paling sering terjadi, para pelaku ini memang mengaku sebagai oknum Aparat Penegak Hukum (APH) ataupun seorang pejabat pemerintah.

"Makanya, masyarakat harus benar-benar hati-hati dalam menggunakan media sosial," pungkas Florentus.

Kategori :