Masuknya Islam di Tanah Andalas (Bagian III)

Kamis 14 Mar 2024 - 10:35 WIB
Reporter : Hery Kurniawan
Editor : Dedi Julizar

BACA JUGA:10 Masjid Tertua di Indonesia, Ini Kisah dan Umurnya

BACA JUGA:Bulan Ramadan, Inilah Kegiatan yang Banyak Dilakukan di Sekolah

Haji Miskin dikenal sebagai ulama yang mengajarkan ilmu-ilmu tasawuf, seperti ilmu suluk, ilmu zikir, ilmu fana dan ilmu baqa.

Haji Miskin mendirikan surau pertamanya di Padang Panjang, sebuah kota di dataran tinggi Sumatera Barat.

Surau ini kemudian menjadi pusat pengajaran agama Islam dan tarikat Thariqatul Mu’tabaroh di wilayah tersebut.

Haji Miskin juga mengajarkan ilmu-ilmu kebatinan, seperti ilmu hikmah, ilmu laduni, ilmu ruhaniah dan ilmu asrar.

Haji Miskin memiliki banyak murid yang kemudian mendirikan surau-surau lain di berbagai daerah di Sumatera Barat.

Beberapa murid terkenal dari Haji Miskin antara lain adalah Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari, Syekh Abdul Karim Amrullah, Syekh Ahmad Khatib Sambas, Syekh Muhammad Nafis al-Banjari, dan Syekh Muhammad Jamil Jaho.

BACA JUGA:Polsek Monitoring Pasar, Cermati Tujuannya

BACA JUGA:3 Desa Pemilihan BPD, Begini Kata Camat Tanjung Kemuning

Sedang orang kedua adalah Tuanku Imam Bonjol, salah satu Pahlawan Nasional Indonesia.

Ia adalah tokoh ulama dan pejuang yang memimpin perlawanan rakyat Minangkabau terhadap penjajahan Belanda dalam Perang Padri di tahun 1803-1837 M.

Tuanku Imam Bonjol adalah murid Syekh Mansur Padang Guci, ulama tarikat Naqsyabandiyah yang berasal dari Persia.

Tuanku Imam Bonjol dikenal sebagai pemimpin gerakan Kaum Paderi, kelompok yang ingin menerapkan syariat Islam secara murni di Sumatera Barat.

BACA JUGA:Tunjuk Belande

BACA JUGA:Prioritaskan Anak Korban Perceraian, Simak Program Pemerintah

Kategori :