Di pinggang mereka memakai stagen yang dilengkapi dengan selendang yang disebut sampur.
Sampur ini sering digunakan oleh penari untuk menarik perhatian penonton.
Orang beruntung yang mendapat kalungan sampur ini diberi kesempatan untuk bergabung menari bersama penari Lengger.
Musik pengiring tarian ini adalah calung dan gamelan yang terbuat dari bambu yang memberikan suasana yang khas dan meriah.
Keseluruhan tarian ini adalah perpaduan harmonis antara gerakan penari, pakaian yang mencolok, dan irama musik yang menggugah semangat.
2. Kenthongan
Pada mulanya kenthongan merupakan alat tradisional yang terbuat dari seruas bambu dan digunakan untuk ronda oleh masyarakat pedesaan, akan tetapi kenthongan tersebut memiliki irama nada yang menarik ketika dimainkan secara bersamaan oleh banyak orang.
Sehingga kesenian musik ini tumbuh pesat hampir di seluruh wilayah kabupaten Banyumas karena memiliki irama nada yang menarik dan dapat memainkan segala musik dengan gerak penabuh yang dinamis.
Kenthongan sering disebut juga dengan musik thek-thek atau templing yang umumnya dimainkan oleh 20-60 orang dalam satu grup.
Selain penabuh, saat ini kenthongan dalam pertunjukkannya juga dikolaborasikan dengan para penari.
BACA JUGA:Toyomarto Bak Permata, Berikut 4 Bukti Keindahan Desa Wisata Terbaik Malang Ini
BACA JUGA:Desa Wisata Terbaik di Sulsel, Cek 7 Wisata di Langda Enrekang
3. Hadroh
Hadroh adalah kesenian musik Islami yang berupa nyanyian sholawat Nabi Muhammad SAW diiringi alat musik tradisional dan gerakan khas.
Hadroh sering disebut sebagai kegiatan syiar lewat syair.
Pertunjukan ini juga bisa dinikmati di Desa Wisata Melung Provinsi Jawa Tengah ini.
4. Grebeg Suran
Grebeg Suran adalah tradisi yang dilakukan masyarakat di Kabupaten Banyumas untuk memperingati Tahun Baru Islam atau 1 Muharram.
Tradisi ini merupakan upacara sedekah bumi untuk bersyukur atas limpahan rezeki dan keselamatan dari Tuhan Yang Maha Esa.