Kini, berbagai objek wisata di desa ini dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Mutiara Welirang.
Wisatanya mulai dari wisata alam Air Terjung Dlundung, Sumber Gempong, kebun kopi dan wisata petualangan jelajah hutan.
BACA JUGA:Hobi Bertualang? Ayo ke Curug Papat Desa Wisata Kayu Manis Rejang Lebong Bengkulu
BACA JUGA:Pernah Dikunjungi Bung Karno, Desa Wisata Belitar Seberang di Rejang Lebong, Alamnya Asri dan Sejuk!
Wisata buatan terdiri dari Taman Ghanjaran dan Taman Kelinci.
Wisata budaya meliputi Tari Mayang Rontek dan Bedoyo Putri Mojosakti, serta kesenian bantengan, pencak silat, tari jaranan, barong, dan ganongan.
Hingga wisata edukasi terdiri dari tanam padi di Sumber Gempong, wisata petik Jeruk Nagami, wisata petik Kopi Banggoel, produksi jamu, kerupuk samiler, tape, getuk dan onde-onde.
Destinasi wisata yang beragam tak ayal mengantarkan Ketapanrame menjadi desa wisata terbaik dalam ajang ADWI 2023 yang digelar Kemenparekraf.
Hal itu tak salah memang, karena pendapatan desa ini dari pariwisata saja sangat menggiurkan, yakni mencapai Rp 3,5 miliar pada tahun 2022.
"Pendapatan itu dari tiket masuk wisata, tiket wahana, dan sewa kios atau stan.
Laba bersih BUMDes Mutiara Welirang sekitar Rp 2,4 miliar.
Target tahun ini laba bersih dari sektor pariwisata kami Rp 3,5 miliar," terang KKades Katapan Rame Zuinul Abidin mengutip detik.com, Senin 20 September 2024.
Zainul menjelaskan, 20 persen dari laba bersih BUMDes Mutiara Welirang masuk menjadi PADes Ketapanrame.
Pendapatan yang menggiurkan seiring tingginya kunjungan wisatawan.
Sebagai contoh wisata Sumber Gempong dikunjungi 60-70 ribu wisatawan per bulan.
Sedangkan, Air Terjun Dlundung mencapai 25-30 ribu wisatawan per bulan.