Sosok Pahlawan yang Mati di Tangan Bangsa Sendiri, Inilah Kisah Perjuangan dan Tragis Tan Malaka

Kisah Tan Malaka yang mati di tangan bangsanya sendiri.-Sumber foto: kumparan.com-

Setelah keluar dari penjara pada September 1948, Tan mencoba mendapatkan kembali pendukungnya hingga pada awal Oktober 1948 dia mengusulkan pembentukan Partai Murba, yang didasarkan pada prinsip “antifasisme, antiimperialisme dan antikapitalisme”. 

Partai Murba akhirnya berdiri secara resmi di Yogyakarta sebulan kemudian, pada 7 November 1948. Peristiwa besar terjadi pada bulan yang sama.

Musso berencana menguasai wilayah strategis seperti Jawa Timur dan Jawa Tengah di bawah seruan tokoh Komunis Indonesia dan sejumlah kelompok kiri.

Namun, pemberontakan itu tidak berhasil. Sebabnya, pada akhir November 1948, tentara menangkapnya dengan cepat. Tan Malaka kemudian mengumpulkan sisa-sisa pemberontak di Kediri.

Dia membentuk pasukan Gerilya Pembela Proklamasi, tetapi tidak banyak orang yang tahu bahwa dia ditembak mati di Kediri pada 21 Februari 1949.

Setelah lama kematiannya, barulah kuburan Tan Malaka ditemukan dan diketahui publik.

Setelah melakukan sejumlah penyelidikan, Poeze pada tahun 2014 memastikan bahwa makam Tan berada di sebuah desa di kaki gunung yang masuk ke wilayah Kabupaten Kediri, Jawa Timur. ***

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan