Luas Lahan Sawit di BS 26.590 Hektar, Produksi Rendah, Hanya 271 Ton Setahun, Mau Tau Biang Keroknya

KURANG TERAWAT : Salah satu kebun sawit milik masyarakat di Kabupaten BS tampak kurang terawat, Senin 15 April 2024. ROHIDI/RKa--

BACA JUGA:Sederet Penantang Petahana di Pilkada BS 2024, Mulai dari Pengusaha, Politisi Hingga Militer

BACA JUGA:Asal Perawatan Tepat, 5 Motor Yamaha Ini Bisa Awet 7 Turunan

Selain itu, beber Ahmad, faktor lain yang juga menyebabkan produksi sawit rendah karena harga pupuk yang terus naik. Sehingga, petani kesulitan untuk memberikan pupuk ke tanaman sawit mereka.

"Patut kita maklumi karena kondisi perawatan dari masyarakat dan harga pupuk yang terus meningkat seperti saat ini," beber Ahmad.

Ditegaskan Kabid, solusi agar produksi pertanian kelapa sawit meningkat, pemerintah sejak tahun 2021 lalu melakukan Program Replanting kelapa sawit atau peremajaan.

Di Kabupaten BS sendiri, sejak tahun 2021 lalu hingga tahun 2023 Program Replanting telah mencapai 1 ribu Ha. Namun, jumlah tersebut masih jauh dari target.

Mengingat, target dari pemerintah pusat melalui Direktorat Jenderal (Dirjend) Perkebunan Kementerian Pertanian RI sebanyak 1.500 Ha dalam setiap tahun.

"Untuk meningkatkan produksi TBS kelapa sawit salah satunya dengan replanting, dan sekarang ini sudah berjalan tapi belum mencapai target," tegasnya.

Bahkan, ada tahun 2024 ini total usulan Program Replanting yang masuk 500 Ha. Rinciannya 2 kelompok di Kecamatan Pino, 2 kelompok di Kedurang Ilir, 1 di Pino Raya dan 1 kelompok di Kecamatan Manna.

Ahmad melanjutkan, Program Replanting kelapa sawit di Indonesia akan ditingkatkan. Selama ini hanya dibiayai Rp 30 juta/Ha. Terhitung mulai April 2024 ini akan ditingkatkan menjadi Rp 60 juta/Ha.

BACA JUGA:Mobil Mewah Paling Laris di Indonesia, Harga Murah, Cek 9 Keunggulan Honda Brio

BACA JUGA:5 Motor Listrik Sanggup Tempuh Jarak Jauh, Mulai Rp 21 Juta, Cek Harga Lengkapnya

Pemerintah mempertimbangkan penambahan anggaran replanting itu agar pembangunan perkebunan masyarakat betul-betul terlaksana hingga menghasilkan.

"Dengan penambahan Rp 60 juta itu artinya ada pembiayaan, fasilitas yang bisa dipenuhi sepanjang tahun sampai tanaman menghasilkan buah," demikian Ahmad.

Terpisah, salah satu pelaku usaha perkebunan kelapa sawit di BS, juga karyawan Pabrik CPO di BS Idius Safari mengakui, perkebunan kelapa sawit milik masyarakat BS memang belum dilakukan secara serius.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan