Mendekati Pilkada, Isu Cabup di Paguci Mulai Jadi Perbincangan
Ilustrasi Pilkada--
TANJUNG KEMUNING – Setelah melaksanakan pemilihan umum (Pemilu) bulan lalu, kini isu calon bupati (Cabup) Kabupaten Kaur sudah mulai jadi pembicaraan di wilayah Padang Guci (Paguci).
Kalau tidak ada perubahan, Kaur akan menggelar pemilihan kepala daerah (Pilkada) cabup dan calon wakil bupati (Cawabup) pada Oktober 2024 mendatang.
Adapun nama-nama yang bakal maju Pilkada Kaur yang sudah jadi obrolan dimasyarakat yaitu, Gusril Pausi (mantan Bupati Kaur), Solman, Irianjo, Nopmal, Samsu Amamah, Herlitza Okky dan Herlian Muckrim (Wabup Kaur sekarang). Dari nama – nama itu hanya satu bukan dari Paguci.
BACA JUGA:PNS Pemda Kaur Tersenyum Lebar, TPP Segera Cair, Terbesar Rp 20 Juta Per Bulan
Bahkan, warga sudah menjagokan nama-nama yang kuat, bila mereka maju Pilkada nanti. Dari tujuh nama tersebut, yang bakal kuat meraup suara adalah mantan Bupati Kaur Gusril Pausi, S.Sos.
“Kami masih berkeyakinan bila mantan Bupati Kaur Gusril Pausi, S.Sos maju Pilkada Kaur, dirinya akan mampu meraup suara terbanyak,” kata salah seorang warga Toni (60) Darat Sawah Kecamatan Kelam Tengah.
BACA JUGA:Bupati Bantu Masjid Baitul Rahim Rigangan 2, Simak Nominal yang Diberikan
Dikatakan, lantaran masyarakat sudah terbaca sepak terjang selama dirinya menjabat.
“Saya melihatnya dari sepak terjang selama dirinya menjabat Bupati Kaur, seperti ada pembangunan Gedung Kuliner Bintuhan dan Gedung Puskesmas dan lainnya,” ujarnya.
Lanjutnya, selain itu, Gusril Pausi sangat dekat dengan masyarakat Kaur. Mudah tersenyum, ramah dan bersahaja menjadi sosok yang tidak bisa dihilangkan untuk masyarakat Kaur. Setiap ada kegiatan, dirinya hadir dan menyapa masyarakat dengan baik.
BACA JUGA:MIN 2 Kaur Gelar Pesantren Kilat, Simak Tujuan Utamanya
“Mungkin itu yang menjadi saya berkeyakinan. Karena dirinya menjadi sosok dekat dengan masyarakat,” terangnya.
Terpisah, Awan (46) warga Siring Agung menyampaikan, dirinya berkeyakinan sosok pemimpin Kaur ke depan akan jatuh pada penantang baru. Sebab masyarakat Kaur biasanya mau yang baru dan tidak mau ada dua kali menjabat atau sudah pernah menjabat.
“Masyarakat kaur biasanya maunya pemimpin yang baru dan belum pernah jadi Bupati Kaur,” ucapnya.