Sang Pembawa Bendera Kaum Anshar Berjuluk

Ilustrasi --

RADAR KAUR - Melansir laman khazanah.republika.co.id, Kamis (16/11). Ada dua pentolan di kalangan Anshar Madinah. Keduanya yakni Sa’ad bin Mu’adz dan Sa’ad bin Ubadah. Keduanya lebih dini masuk Islam, menyaksikan Baiat Aqabah dan hidup di samping Rasulullah SAW sebagai prajurit yang taat dan mukmin sejati.

Sa’ad bin Mu’adz pemuka Suku Aus, sedang Sa’ad bin Ubadah pemuka Suku Khazraj. Keduanya sama-sama tokoh masyarakat Madinah. Namun jika bicara soal kelebihan, mungkin yang dimiliki Sa’ad bin Ubadah adalah karena dia satu-satunya dari golongan Anshar yang menanggung siksaan Quraisy. Ini seperti dialami kaum muslimin penduduk Makkah.

Kisahnya, setelah selesainya perjanjian Aqabah yang dilakukan secara rahasia dan orang-orang Anshar telah bersiap-siap hendak kembali pulang. Orang-orang Quraisy mengetahui janji setia orang-orang Anshar ini serta persetujuan mereka dengan Rasulullah SAW, di mana mereka akan berdiri di belakangnya dan menyokongnya menghadapi kekuatan-kekuatan musyrik dan kesesatan.

Kala itu muncullah rasa panik kalangan Quraisy. Lantas mereka mengejar kafilah Anshar dan berhasil menangkap Sa’ad bin Ubadah. Kedua tangannya mereka ikatkan lalu dibawa ke Makkah. Setelahnya disambut beramai-ramai lalu dipukul dan disiksa sesuka hati.

Setelahnya, Sa’ad segera meninggalkan Makkah. Dengan begitu diketahuinya secara pasti sampai di mana persiapan Quraisy dalam melakukan tindakan kekerasan terhadap kaum yang tersingkir. Kaum yang menyeru kepada kebaikan, kepada hak dan keselamatan. 

Dia juga menyadari permusuhan Quraisy ini telah mempertebal semangatnya hingga diputuskannya secara bulat akan membela mati-matian Rasulullah SAW dan agama Islam bersama sahabat lainnya. 

Dikemudian hari, Rasulullah SAW hijrah ke Madinah. Setelah sebelumnya sahabatnya telah lebih dulu hijrah. Ketika itu, demi melayani kepentingan orang-orang muhajirin yang datang dari Mekkah. Sa’ad membaktikan harta kekayaannya. 

Sa’ad adalah seorang dermawan, baik dari tabiat pembawaan maupun dari turunan. Ia adalah putra Ubadah bin Dulaim bin Haritsah yang kedermawanannya di zaman jahiliyah lebih tenar dari ketenaran manapun juga. 

Itulah sepenggal kisah tentang sahabat Rasulullah SAW yang bernama Sa’ad bin Ubadah. Semoga kisah ini menginspirasi pembaca setia Radar Kaur. Wassalam. (*/yie)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan