Baca Koran radarkaur Online - Radar Kaur

Jalan Sekunyit Berubah Jadi Tempat Sampah Raksasa, Warga Mengeluh Bau dan Pemandangan Kumuh

Selain kerusakan fisik yang menunggu proses perbaikan, kawasan jalan Sekunyit berubah jadi tempat sampah raksasa oleh sebagian masyarakat yang tidak bertanggung jawab. Sumber foto : ROHIDI/RKa--

BENGKULU SELATAN (BS) - Kondisi Jalan Sekunyit di Desa Pagar Dewa Kecamatan Kota Manna kini benar-benar memprihatinkan. Ruas jalan yang dulunya ramai dilalui warga kini justru berubah wajah menjadi tumpukan sampah yang menyesakkan pandangan. Selain kerusakan fisik yang menunggu proses perbaikan, kawasan jalan Sekunyit berubah jadi tempat sampah raksasa oleh sebagian masyarakat yang tidak bertanggung jawab.

Berdasarkan pantauan di lapangan, sepanjang sisi jalan menuju Jembatan Sekunyit tampak dipenuhi berbagai jenis sampah rumah tangga. Plastik, sisa makanan, hingga bekas ayam potong dan buah-buahan membusuk berserakan tanpa pengelolaan. Bau busuk yang menyengat mulai terasa dari jarak puluhan meter, bahkan hingga ke permukiman warga sekitar. Kondisi ini menimbulkan keresahan dan rasa tidak nyaman bagi masyarakat yang tinggal di dekat lokasi tersebut.

“Dulu jalan ini ramai dan bersih. Sekarang malah jadi tempat buang sampah. Bau busuknya sampai ke rumah, dan pemandangan jadi kotor sekali,” ujar Zalil (40), salah seorang warga Kota Manna.

Ia menambahkan, sejak jembatan di kawasan itu rusak beberapa bulan lalu, jalan Sekunyit memang jarang dilalui kendaraan. Sepinya lalu lintas rupanya dimanfaatkan oleh oknum masyarakat untuk membuang sampah sembarangan tanpa rasa malu.

“Karena jalan sepi, orang-orang seenaknya saja buang sampah. Tidak ada yang menegur, dan sepertinya tidak ada tindakan tegas dari pemerintah,” tambahnya.

BACA JUGA:Bengkulu Selatan Terima 12 Kontainer Sampah, Langkah Nyata Untuk Atasi Krisis Kebersihan

Kondisi ini bukan hanya mengganggu estetika lingkungan, tetapi juga mengancam kesehatan masyarakat. Tumpukan sampah yang membusuk berpotensi menjadi sarang lalat, nyamuk, dan tikus, yang bisa menyebarkan berbagai penyakit. Apalagi, saat musim hujan tiba, air lindi dari sampah dapat merembes ke tanah dan mencemari lingkungan sekitar.

Tori Kurniwan (37) warga lainnya juga menuturkan, mereka telah berupaya melapor kepada pihak berwajib agar pemerintah daerah segera turun tangan. Namun, hingga kini belum terlihat langkah nyata untuk membersihkan area tersebut.

Selain meminta penertiban pembuangan sampah, masyarakat juga berharap agar pemerintah segera mempercepat perbaikan Jembatan Sekunyit. Pasalnya, kerusakan pada jembatan itulah yang menjadi awal mula perubahan fungsi jalan tersebut. Tanpa akses yang layak, aktivitas warga terhambat, dan kawasan menjadi sepi, sehingga memicu perilaku negatif dari sebagian oknum.

Warga menilai bahwa upaya penegakan disiplin lingkungan juga penting dilakukan. Pemerintah daerah diminta memasang papan larangan membuang sampah di lokasi tersebut serta menindak tegas pelaku yang kedapatan membuang sampah sembarangan. Selain itu, pengawasan dari petugas kebersihan dan peran aktif masyarakat menjadi faktor penting untuk mengembalikan fungsi Jalan Sekunyit sebagaimana mestinya.

Jika kondisi ini tidak segera ditangani, Jalan Sekunyit bukan hanya akan kehilangan fungsinya sebagai sarana transportasi utama, tetapi juga menjadi sumber masalah kesehatan dan pencemaran lingkungan di kawasan Kota Manna. Kini, harapan warga tertuju pada langkah cepat pemerintah daerah untuk menormalisasi kembali jalan tersebut, agar Sekunyit kembali bersih, aman, dan nyaman seperti sedia kala.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan