Pengelolaan Gerai Kopdes di Kaur Bakal Mirip Indomaret, Targetkan Transparansi dan Efisiensi
Danramil 408-08 Kaur Selatan, Mayor Inf Hendry Marpaung sampaikan Kopdes Merah Putih bakal mirip Indomaret, Senin 3 November 2025-Sumber Foto: REGA/RKa-
BINTUHAN – Pengelolaan gerai Koperasi Desa (Kopdes) di Kabupaten Kaur akan menerapkan sistem digital mirip jaringan minimarket modern seperti Indomaret. Sistem ini bertujuan membuat pengelolaan koperasi lebih efisien, transparan, dan akuntabel, sekaligus mempermudah pemantauan keuangan dan distribusi barang.
Melalui sistem digital, seluruh transaksi belanja dan pengiriman barang tercatat otomatis menggunakan aplikasi Digi Koperasi dan Simkopdes. Pendapatan dan pengeluaran koperasi terekam real time, sehingga pengawasan lebih mudah dan risiko kesalahan atau kebocoran keuangan berkurang. Setiap barang masuk maupun keluar tercatat rapi, memungkinkan anggota koperasi memantau alur transaksi kapan saja.
Julianto, S.IKom, Business Asisten Kementerian Koperasi untuk Kopdes Maje dan Nasal menjelaskan, program ini dikembangkan Kementerian Koperasi dan UKM RI dengan dukungan BUMN, agar pengelolaan koperasi desa lebih modern dan profesional. Sistem digital ini juga diharapkan meningkatkan kepercayaan anggota koperasi, memperkuat manajemen internal, dan mempermudah koordinasi dalam pengelolaan gerai. Dikatakannya, penerapan sistem digital merupakan langkah maju bagi manajemen koperasi desa.
BACA JUGA:Desa di Kecamatan Maje Diminta Segera Kirim Data Aset untuk Dukung Program Kopdes Merah Putih
BACA JUGA:Kopdes Jalin Kerja Sama dengan BUMN, Bagaimana Dampaknya Nanti?
“Pengelolaan gerai Kopdes sekarang bakal memakai sistem mirip Indomaret. Setiap barang yang dibeli dicatat otomatis di aplikasi, dan seluruh transaksi bisa dipantau langsung lewat Digi Koperasi maupun Simkopdes,” ujar Julianto, Senin 3 November 2025.
Dandim 0408/BSK Letkol Inf. Angga Nugraha, SH, M.IP melalui Danramil 408-08 Kaur Selatan, Mayor Inf Hendry Marpaung menambahkan, seluruh barang kebutuhan masyarakat dikirim dari BUMN yang bekerja sama dengan pemerintah. Dengan sistem ini, harga barang stabil dan kualitas terjamin. Semua transaksi tercatat rapi dan transparan, baik pendapatan maupun pengeluaran.
“Semua sistemnya sistematis dan transparan. Tidak ada yang bisa disembunyikan karena datanya langsung terekam di sistem,” jelasnya.
Hendry berharap program digitalisasi ini memperkuat peran koperasi desa dalam mendukung perekonomian lokal. Dengan manajemen modern dan transparan, Kopdes diharapkan mampu bersaing dengan pasar ritel modern dan menjadi contoh pengelolaan koperasi profesional, akuntabel, dan efisien.
"Program digitalisasi ini menandai awal transformasi koperasi desa menjadi gerai modern, memudahkan masyarakat sekaligus menjaga kelangsungan usaha koperasi," ujarnya.*