Baca Koran radarkaur Online - Radar Kaur

Konflik Agraria di Bengkulu Selatan Kian Memanas, Petani Nyaris Jadi Korban Keker4san di Lahan Perkebunan

Ada sebuah kejadian yang membuat darah petani nyaris jadi korb4n di lahan perkebunan. Sumber foto : koranradarkaur.id--

BENGKULU SELATAN (BS) - Konflik agraria di wilayah Kecamatan Pino Raya Kabupaten BS kian memanas.

Bahkan, terbaru ada sebuah kejadian yang membuat petani nyaris jadi korban keker4san di lahan perkebunan.

Hal tersebut setelah terjadinya ketegangan antara masyarakat dengan beberapa orang yang diduga berasal dari salah satu perusahaan perkebunan di wilayah tersebut.

Bahkan, dari informasi yang dihimpun Radar Kaur (RKa), ada salah seorang bernama, Jihas Mahyeni (33) warga Desa Kembang Seri Kecamatan Pino Raya melapor ke Polres BS. Dalam laporan yang disampaikan pada, Kamis 18 September 2025 tersebut, Jihas menyampaikan laporan dengan tuduhan pengancaman menggunakan senjata tajam (sajam).

Bukan hanya itu, sesuai laporan tersebut terjadi pada Kamis siang sekitar pukul 11.32 WIB. Pada saat itu, korban bersama beberapa warga lainnya sedang istirahat makan setelah membersihkan kebun kelapa sawit milik korban. Namun, secara tiba-tiba datanglah tiga orang yang diduga karyawan perusahaan perkebunan.

Selanjutnya, korban dan warga lainnya mengobrol bersama tiga orang tersebut terkait persoalan lahan. Disaat sedang mengobrol, salah seorang dari tiga orang yang disuga karyawan tersebut menelpon. Kemudian, tidak berselang lama datanglah tujuh orang lagi yang juga diduga masih karyawan perusahaan perkebunan.

Tidak berselang lama, salah seorang yang diduga karyawan perusahaan perkebunan langsung marah-marah kepada warga. Diduga karyawan perusahaan perkebunan itu juga langsung menanyakan siapa ketua kelompok kepada masyarakat. Pada saat itulah mulai terjadi perdebatan antara sekelompok orang diduga karyawan perusahaan dengan masyarakat.

Perdebatan yang terjadi cukup alot. Bahkan salah seorang yang diduga karyawan perusahaan perkebunan  mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas kepada warga, kemudian mengeluarkan Sajam. Hal itulah yang membuat suasana semakin memanas.

Kejadian tersebut pun sempat direkam menggunakan kamera ponsel milik salah satu warga. Nampak jelas dalam rekaman tersebut suasana menegangkan saat terjadi perdebatan antara warga dan pihak perusahaan. Warga menanyakan legalitas perusahaan terkait klaim lahan.

Hanya saja, pertanyaan yang dilontarkan oleh masyarakat itu tidak dijawab secara jelas. Beruntung dilokasi tersebut ada warga yang menenangkan sehingga tidak terjadi hal yang lebih buruk.

Ketua Forum Masyarakat Pino Raya (FMPR) Rusli (49) meminta, agar aparat penegak hukum menindak tegas intimidasi dengan cara peremanisme yang dilakukan pihak perusahaan. Terutama, tindakan intimidasi terhadap masyarakat yang mengelola lahan garapannya. Jika terus dibiarkan, bukan tidak mungkin hal yang semakin parah benar-benar terjadi.

"Ya, agar tidak terjadi keributan main hakim sendiri dilokasi lahan tanah yang dikelola masyarakat. Kami berharap pihak kepolisian dapat mengsut tuntas tindakan-tindakan tidak pantas yang dilakukan oleh pihak perusahaan," tegas Rusli.

Terpisah, Kapolres BS AKBP Awilzan, S.IK, MH melalui Kasat Reskrim Iptu Muhamad Akhyar Anugerah, SH, MH disampaikan Kanit Pidum Ipda Rizal Harjono, SH, M.Si membenarkan, jika memang ada laporan tersebut. Rizal memastikan, jika pihaknya akan melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk pendalaman terkait laporan tersebut. Pihaknya juga sudah mengambil keterangan dari pelapor.

"Benar, memang ada LP dugaan pengancaman. Keterangan dari pihak pelapor sudah diambil, selanjutnya kami akan melakukan pendalaman lebih lanjut terkait laporan perkara ini," demikian Kanit Pidum.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan