Baca Koran radarkaur Online - Radar Kaur

BKSDA Bengkulu Lakukan Patroli Jalur Harimau Sumatera di Wilayah Nasal

Tim BKSDA Bengkulu Seksi Konservasi Wilayah II melakukan serangkaian Patroli Jalur Harimau Sumatera, Senin 19 Mei 2025-Sumber Foto: koranradarkaur.id-

BINTUHAN – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu Seksi Konservasi Wilayah II, kembali melaksanakan patroli intensif di wilayah Kabupaten Kaur. Kegiatan ini difokuskan di sepanjang Kecamatan Maje hingga Kecamatan Nasal, sebagai respons atas laporan masyarakat terkait kemunculan satwa liar yang diduga harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) di kebun warga Desa Suku Tiga Kecamatan Nasal.

Masyarakat sebelumnya sempat melaporkan adanya penampakan harimau yang memasuki kebun pepaya di sekitar Bendungan Air Nasal. Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran karena dianggap berisiko mengancam keselamatan warga dan ternak mereka.

Kepala BKSDA Bengkulu Seksi Konservasi Wilayah II, Mariska Tarantona, S.Hut, M.Si menyampaikan, laporan masyarakat telah diterima dan bukti adanya dugaan hewan buas masuk ke area kawasan bendungan Air Nasal telah dikantongi. Untuk mengungkap fakta mengenai temuan jejak diduga harimau tersebut. Pihaknya telah menurunkan tim untuk melakukan patroli di kawasan sepanjang Kecamatan Maje dan Nasal.

“Memang betul, kami temukan jejak yang diduga berasal dari harimau di wilayah Kecamatan Nasal. Namun, kami belum bisa memastikan apakah itu benar-benar harimau sumatera. Untuk itu, tim patroli kami turunkan guna menyelidiki lebih dalam dan mengumpulkan data pendukung,” ujar Mariska.

BACA JUGA:Temuan Jejak Harimau, BKSDA Ingatkan Warga Tak Kandang Ternak di Kawasan Bendungan Air Nasal

BACA JUGA:Jejak Harimau Sumatera Ditemukan di Kaur, Warga Diminta Waspada dan Tetap Tenang

Mariska memprediksi, kawasan bendungan Air Nasal tersebut merupakan jalur lintasan alami harimau sumatera. Sebab, laporan harimau sumatera masuk ke lokasi tersebut sudah beberapa kali. Walaupun demikian, untuk memastikan apakah kawasan bendungan Air Nasal jalur alami harimau sumatera apa bukan, hasil dari patroli yang menyimpulkan.

Dijelaskannya, jasil dari patroli ini akan menjadi dasar untuk pemetaan jalur lintasan harimau serta penentuan jarak lintasan dengan permukiman warga. Data ini nantinya akan diumumkan secara resmi kepada masyarakat sebagai bentuk edukasi serta upaya pencegahan konflik antara manusia dan satwa liar.

“Kami akan menyosialisasikan hasil pemetaan kepada warga, agar mereka bisa lebih waspada dan menghindari aktivitas berisiko tinggi di area tertentu,” tambahnya.

BKSDA juga mengimbau masyarakat agar segera melapor jika menemukan jejak atau tanda keberadaan harimau. Warga diminta tidak bertindak sendiri, apalagi sampai membahayakan diri atau satwa tersebut. Dengan cara memasang perangkat atau jebakan. 

“Patroli dan pengawasan ini bertujuan menjaga keseimbangan antara pelestarian satwa dan keselamatan manusia. Harimau sumatera adalah satwa dilindungi yang harus kita jaga bersama,” pungkas Mariska.*

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan