Tak Ingin Anak Jadi Korban TPPO, Kapolres Bengkulu Selatan Minta Orang Tua Lakukan Ini
Kapolres BS AKBP Florentus Situngkir, S.IK saat menjelaskan mengenai kasus korban TPPO-Sumber Foto: ROHIDI/RKa-
BENGKULU SELATAN (BS) - Demi untuk mencegah atau jika tidak ingin anak jadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), Kapolres BS AKBP Florentus Situngkir, S.IK minta orang tua lakukan ini.
Kapolres meminta masyarakat, terutama para orang tua agar selalu waspada. Jangan mudah tergiur dan percaya dengan janji manis yang ditawarkan oknum atau pelaku TPPO.
"Pada intinya, masyarakat wajib waspada dengan kejahatan TPPO. Soalnya kejahatan seperti ini sedang marak terjadi, sudah banyak korban," kata Kapolres.
Kapolres berharap, ke depannya tidak ada lagi warga yang menjadi korban kasus perdagangan orang ini. Apalagi, jangan sampai ada lagi korban yang berstatus anak dibawah umur.
Menuru Kapolres, salah satu modus pelaku TPPO dalam mencari korban adalah dengan melakukan pendekatan secara halus. Pelaku, akan menawarkan janji-janji manis, sehingga korban percaya dengan iming-iming tersebut. Kemudian, korban terperangkap dalam jebakan pelaku.
BACA JUGA:Sepanjang 2024 : Polda Bengkulu Ungkap 23 Tindak Korupsi dan 30 Kasus TPPO
Setelah korban masuk dalam jebakan, maka pelaku semakin leluasa menjalankan aksinya. Sebab, para korban berada dalam tekanan pelaku. Sehingga, tidak berani lagi untuk melawan meski sudah sadar terjebak dalam buaian pelaku. Oleh karena itu, ini harus benar-benar dipahami oleh masyarakat.
"Contohnya kasus TPPO berkedok prostitusi, korban dijebak terlebih dahulu oleh pelaku. Setelah korban terperangkap, maka sulit lepas lagi, korban pun ketakutan. Dari situlah pelaku semakin berani dan leluasa menjalankan aksinya," jelas Kapolres.
Masih menurut Florentus, adanya peran orang tua dan orang-orang terdekat untuk saling menjaga dan mengingatkan agar tidak terjerumus dalam jebakan pelaku TPPO.
Semakin sempit celah, maka pelaku akan sulit untuk beraksi. Sehingga korban TPPO dapat terlindungi dan tentunya tidak ada lagi kasus perdagangan orang di Kabupaten BS di kemudian hari.
“Peran orang tua dan orang-orang terdekat juga sangat penting. Jangan biarkan orang sekitar kita tertipu rayuan pelaku TPPO. Kalau terjadi dan mengetahui hal itu, cepat laporkan ke kami (kepolisian, red)," pungkasnya.
Sekedar mengingatkan, kasus TPPO sedang marak terjadi di BS. Belum lama ini polisi mengungkap kasus TPPO berkedok bisnis lendir ada korbannya masih ada dibawah umur. Kemudian terungkap juga dugaan banyak warga di Kabupaten BS yang juga menjadi korban TPPO berkedok pengiriman TKI ke luar negeri. *