Mengapa Motor 2 Tak Tidak Diproduksi Lagi di Indonesia? Simak Jawabannya di Sini

Inilah motor 2 tak RX King tidak diproduksi lagi di Indonesia-sumber foto: Koranradarkaur.id-

KORANRADARKAUR.ID - Motor 2 tak pernah menjadi primadona di Indonesia, terutama pada era 80-90an. 

Popularitasnya tak terbantahkan, berkat performa yang responsif, akselerasi cepat, serta suara khas dari mesin dua tak yang menggema di jalanan. 

Salah satu model yang paling ikonik adalah Yamaha RX-King. Kini harganya bisa menembus angka Rp 150 juta, bahkan ada juga Honda NSR SP yang mencapai Rp 200 juta. 

Tingginya harga motor 2 tak menunjukkan betapa langkanya motor jenis ini. Seiring dengan populasi yang semakin menipis.

Namun, meski harga motor 2-tak semakin tinggi, produksi motor jenis ini di Indonesia sudah dihentikan sejak tahun 2015, dengan Kawasaki Ninja 150 RR menjadi motor 2-tak terakhir yang diproduksi. 

BACA JUGA:RX-King Tetap Digemari Meski Sudah Tidak Diproduksi, Cek Penyebabnya di Sini Ya!

BACA JUGA:RX-King Minta Ganti Seher, Kenali 5 Cirinya

Lalu, mengapa motor 2-tak tidak lagi diproduksi? Berikut adalah beberapa alasan utamanya.

1. Aturan Emisi yang Semakin Ketat

Salah satu faktor utama yang menyebabkan dihentikannya produksi motor 2 tak adalah aturan emisi yang semakin ketat di Indonesia dan banyak negara lainnya. 

Mesin motor 2 tak dikenal menghasilkan lebih banyak polusi karena proses pembakaran oli samping yang digunakan untuk melumasi mesin. 

Oli tersebut terbakar bersama dengan bahan bakar di ruang bakar sehingga menghasilkan asap yang banyak. 

Oleh karena itu, motor 2-tak lebih sulit memenuhi standar emisi yang lebih ketat, seperti standar Euro 4 yang diterapkan di Indonesia. 

Motor seperti Yamaha RX-King dan Kawasaki Ninja 150 yang diproduksi sebelum 2015 hanya memenuhi standar emisi Euro 2, yang sudah tidak lagi relevan dengan peraturan saat ini. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan