Sebelum Meninggal, Korban Tragedi Berdarah Sempat Diantar Pulang, Cerita Keluarga Bikin Sedih

Sebelum meninggal di RSUD HD, korban tragedi berdarah sempat diantar pulang-Sumber Foto: ROHIDI/RKa-

"Kami sempat memanggil bidan. Namun, karena kondisi adik saya terluka parah, bidan menyarankan untuk di bawah ke rumah sakit," bebernya.

Setelah itu, korban segera di bawah ke RSHD HD Manna untuk dilakukan penanganan secara medis yang lebih intensif lagi.

Hanya saja, sekitar pukul 23.00 WIB, setelah sempat dirawat, pihak rumah sakit memberi tahu keluarga jika korban sudah meninggal dunia.

Selanjutnya, pihak keluarga langsung membawa korban pulang ke rumah orang tuanya berlokasi di Desa Pagar Banyu Kecamatan Kedurang Ilir.

Terpisah, Kapolres BS AKBP Florentus Situngkir, S.IK melalui Kasat Reskrim AKP Doni Juniansyah, SM memgaku, pihaknya masih melakukan pendalaman lebih lanjut mengenai peristiwa itu.

Yang jelas, tidak berselang lama usai kejadian, dua orang terduga pelaku berinisial WS (19) warga Desa Padang Bindu, dan inisial RP (18) warga Desa Nanjungan Kecamatan Kedurang Ilir berhasil diamankan.

"Kedua terduga pelaku sudah kami bawa ke Mapolres Bengkulu Selatan untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Sampai saat ini masih kami didalami," ungkap Kasat.

Kasat menegaskan, selain mengamankan terduga pelaku, pihaknya juga berhasil mengamankan satu bilah pisau berukuran pajang lebih kurang 20 Cm, besi berwarna coklat, dan sarung berwarna kuning.

Kasat juga menegaskan, jika pihaknya memastikan tidak akan mentolerir tindakan kejahatan dalam bentuk apapun. Semua perbuatan melawan hukum dipastikan akan ditindak tegas.

"Satreskrim Polres Bengkulu Selatan tidak akan mentolerir segala bentuk kejahatan di wilayah hukum Bengkulu Selatan. Lami pastikan akan ditindak tegas," pungkas Kasat.

Kronologis Kejadian

Sekedar mengingatkan, peristiwa bersimbah darah tersebut terjadi pada, Rabu 11 September 2024 malam sekitar pukul 20.45 WIB.

Peristiwa itu terjadi di Jalan Jembatan Sungai Air Manna di Kelurahan Pasar Bawah Kecamatan Pasar Manna, yang berbatasan langsung dengan Desa Ketaping Kecamatan Manna.

Yang mana, tragedi berdarah yang didasari motif korban ingin balas dendam terhadap terduga pelaku. Sebab, terduga pelaku pernah berkelahi dengan sepupu korban bernama Pindi.

Atas dasar balas dendam itulah, sehingga korban bertemu dengan kedua terduga pelaku di Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang berlokasi di Jembatan Air Manna Kelurahan Pasar Bawah.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan