Pahlawan Kemerdekaan Tapi Menjadi Perampok Hingga Buronan, Yuk Simak Kisahnya di Sini!

Pahlawan yang jadi perampok.-Sumber foto: megapolitan.kompas.com-

Meskipun dia telah berjuang, Kasdut gagal bergabung dengan TNI. Dia sangat kesal dan kecewa. Pada saat itu, keadaan semakin memburuk.

Dia benar-benar kekurangan dana. Sebab dia tidak memiliki keterampilan apa pun, dia tidak dapat melamar pekerjaan.

BACA JUGA:Urutan Kelima Etnis Terbesar di Tiongkok, Inilah Sederet Fakta Suku Uighur

BACA JUGA:Jelang Hari Pahlawan Nasional 2024, Pahlawan Bakal Bertambah? Ini 6 Sosok Pahlawan yang Baru Dinobatkan

Kemudian seorang teman mengajaknya untuk menjadi penjahat. Dia setuju. Aksi kriminal pertama yang dilakukannya adalah pemerasan, terjadi.

Dia berpura-pura penculik dan memeras keluarga korban. yang membuatnya memperoleh Rp600 ribu. Setelah itu, dia menjadi ketagihan dan bekerja sebagai perampok. 

Karena dia dulu sering merampok emas dan berlian, dia kemudian menjadi spesialis perampokan untuk emas dan berlian. Pada 11 Agustus 1953, Kasdut melakukan perampokan pertamanya. 

Saat itu, Kasdut merampok rumah Ali Badjened, seorang pria kaya di Jakarta. Dia berhasil membawa harta Ali dan membunuhnya juga.

Kabar perampokan dan pembunuhan menjadi viral dan menghebohkan masyarakat. Dia langsung menjadi perhatian polisi dan menjadi buronan.

Sayangnya, Kasdut licin seperti belut. Kasdut sulit sekali untuk ditangkap. 

Walau bagaimanapun, hasil rampokan Kasdut tak digunakan untuk dirinya sendiri. 

Dia sering membagikan hasil rampokan kepada orang miskin. 

Kasdut melakukan perampokan berulang kali, tetapi yang terbesar terjadi pada 31 Mei 1961.

Saat itu, dia menyamar sebagai polisi bersenjata dan merampok Museum Nasional Jakarta. 

Dia memperdaya petugas dan berhasil membawa kabur 11 permata dan batangan emas yang termasuk dalam koleksi museum. Totalnya adalah Rp2,5 miliar.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan