Baca Koran radarkaur Online - Radar Kaur

Jembatan Gantung Suka Menanti Runtuh, Kini Petani Menyeberang Andalkan Ini

Beginilah kondisi jembatan gantung di Desa Suka Menanti, Kecamatan Maje, yang rusak parah. Warga dan petani terpaksa menggunakan rakit sebagai akses utama menuju kawasan pertanian mereka, Senin 1 Desember 2025.-Sumber Foto: REGA/RKa-

MAJE – Jembatan gantung sepanjang 20 meter dan lebar 1,5 meter di Desa Suka Menanti Kecamatan Maje, hingga kini belum diperbaiki sejak rusak akibat banjir pada September 2022.

Fasilitas yang menjadi satu-satunya akses menuju kawasan pertanian dan perkebunan Air Numan itu hancur total. Sehingga masyarakat terpaksa menggunakan rakit bambu untuk menyeberang selama tiga tahun terakhir.

Sebanyak 3 rakit yang digunakan warga  untuk menyebrangi sungai Air Numan. Di atasnya dipasang papan agar kaki tidak basah saat melintasi sungai.

BACA JUGA:Jembatan Sekunyit Kecil Memprihatinkan, Fraksi Gerindra Angkat Suara

BACA JUGA:Linmas Desa Jadi Garda Terdepan Patroli di Kawasan Jembatan, Ini Sasarannya

Kondisi ini sangat berisiko, namun masyarakat tidak memiliki pilihan lain untuk mengangkut hasil panen, pupuk, dan kebutuhan perkebunan lainnya. Setiap hari warga harus menyeberangi Sungai Air Numan dengan rakit darurat tersebut, termasuk saat air besar.

Bupati Kaur Gusril Pausi, S.Sos., MAP melalui Camat Maje Sarpazian, S.Sos yang disampaikan Sekcam Zahwan, SE menegaskan, pembangunan jembatan dapat diusulkan melalui mekanisme perencanaan desa.

Dia menjelaskan, masyarakat harus menyampaikan kebutuhan tersebut dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes). Dari musyawarah itu, usulan akan dikaji dan disesuaikan dengan kemampuan anggaran.

BACA JUGA:Pembangunan Jembatan Slipi Resmi Dimulai, Pemkab Bengkulu Selatan Apresiasi BPJN

BACA JUGA:Bupati Rifai Tajuddin Perjuangkan Pembangunan Dua Jembatan Strategis BS ke Kementerian PU

“Iya, yang berhak mengusulkan pembangunan itu masyarakat. Jika memang jembatan itu dirasa penting maka bisa disampaikan dalam Musrenbangdes. Dalam Musrenbangdes nanti akan dikaji. Jika biayanya besar maka Pemerintahan Desa dapat mengajukannya dalam musrenbangcam, dan kami akan sampaikan dalam Musrenbangkab,” jelasnya.

Zahwan menegaskan, jembatan gantung tersebut memang layak mendapatkan perhatian serius. Selain menjadi jalur pertanian utama, keberadaan jembatan juga penting untuk mendukung aktivitas ekonomi masyarakat.

Tanpa jembatan, warga terus menghadapi risiko keselamatan serta kesulitan dalam mengangkut hasil kebun seperti sawit, padi, kelapa dan berbagai komoditas lain yang menjadi sumber penghasilan utama masyarakat.

Dia berharap, masyarakat dan pemerintah desa dapat bekerjasama. Dalam membangun atau mengusulkan akses utama menuju central pertanian tersebut.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan