Sosok Pahlawan yang Mati di Tangan Bangsa Sendiri, Inilah Kisah Perjuangan dan Tragis Tan Malaka

Selasa 13 Aug 2024 - 15:01 WIB
Reporter : Riska Ayu K
Editor : Dedi Julizar

KORANRADARKAUR.ID - Siapa sebenarnya sosok Tan Malaka dan apa perannya untuk Indonesia?

Penasarankan, untuk menjawab rasa penasaran itu yuk lebih kenal dengan sosok Tan Malaka di sini!

Tan Malaka merupakan salah satu pahlawan Indonesia. Tan Malaka lahir pada 2 Juni 1897 di Nagari Pandam Gadang, Sumatera Barat.

Dia lahir dengan nama Sutan Ibrahim. Nama Tan Malaka diperoleh dari gelar semi bangsawan yang dia dapatkan dari garis keturunan ibunya. 

BACA JUGA:Khodam Pendamping Penjaga Setia Pemiliknya, Ini Cara Mengenali Orang Memiliki Khodam Pendamping

BACA JUGA:Pernah Dengar Tentang Keunikan Suku Maya? Yuk Simak Fakta Menarik Suku Maya di Sini!

Nama lengkapnya adalah Sutan Ibrahim Datuk Tan Malaka. Tan kecil tumbuh di tempat religius. Tan dapat bersekolah dengan baik karena dia berasal dari keluarga kaya. 

Dia masuk ke sekolah guru negara (Inlandsche Kweekschool Voor Onderwijzers) di kota kelahirannya saat usia 21 tahun.

Kemudian, pada Oktober 1913, Tan yang memasuki usia 26 tahun meninggalkan desanya menuju Belanda untuk belajar di Rijkskweekschool (sekolah pendidikan guru pemerintah).

Nah, dia berada di Belanda inilah, kemudian disebut-sebut telah mengubah kehidupan dan cara berpikir Tan. Setelah menyelesaikan studinya di Belanda, Tan kembali ke Indonesia pada tahun 1919. 

Dikutip dari kumparan.com, setelah Tan kembali ke Indonesia, dia menjadi salah satu tokoh yang membantu melawan penjajahan Belanda.

Dia mengajar anak-anak petani bahasa Melayu di perkebunan teh Deli, Sumatera Utara.

Melihat kenyataan bahwa saudara sebangsanya masih tertindas dan dijajah, membuat hati Tan terketuk.

Saat itu, dia menunjukkan semangat perlawanannya dengan menulis di harian Sumatera Pos, membuat pamflet anti-pemerintah dan menjadi anggota Volksraad (Dewan Rakyat). 

Dia akhirnya masuk ke pengasingan di Belanda pada tahun 1922 karena perlawanannya. Setelah dituduh melakukan berbagai pelanggaran buruh, dia diasingkan ke Belanda.

Kategori :