Syekh Muhammad Amin dikabarkan meninggal dunia di Pasar Bawah dan dimakamkan di sebelah masjid Al Manar.
Hingga saat ini makam tersebut masih berada di sebelah masjid Almanar dan jadi wisata religi dan juga bersejarah.
Walaupun beberapa waktu lalu dimasa pemerintahan Gubernur Agusrin M. Najamuddin bangunan masjid Al Manar sempat dipugar.
Akan tetapi, bangunan tempat makam Syekh Muhammad Amin berada di lokasitu tidak dibongkar.
Selain menyebarkan ajaran islam, dan cerita tentang kehidupan sehari-hari. Berdasarkan cerita dari mulut ke mulut masyarakat Pasar Bawah.
Ternyata Syekh Muhammad Amin memiliki kharomah dari Allah SWT.
BACA JUGA:Polsek dan KUA Setuju Pemberlakuan Pembatasan Hiburan Pernikahan
BACA JUGA:Cinta Palestina! Bengkulu Kembali Sumbangkan Donasi
Konon Syekh Muhammad Amin pernah shalat Jumat di salah satu Masjid di Makkah hanya dengan pulang hari.
Dia berangkat menjelang shalat Jumat, dan sudah berada kembali di Pasar Bawah beberapa saat setelah shalat selesai.
Sebagian masyarakat meyakini cerita itu, karena saat pulang dari shalat Jumat di Makkah itu konon katanya Syekh Muhammad Amin membawa buah kurma segar sebagai oleh-oleh.
Padahal, saat itu untuk mendapatkan buah kurma saat itu sangat sulit. Bukan seperti sekarang ini sudah banyak dijual di pusat perbelanjaan.
Saking bersejarahnya makam Syekh Muhammad Amin, keberadaanya mendapat perhatian dari Kapolres Bengkulu Slatan AKBP Florentus Situngkir, S.IK.
Yang mana, beberapa waktu lalu Kapolres sempat mengunjungi Masjid Al-Manar tempat makam Syekh Muhammad Amin berada.
Kapolres meninjau langsung kondisi pemakaman dan areal sekitar masjid, serta berbincang dengan penjaga atau juru kunci makam Syekh Muhammad Amin.
"Saya tertarik dengan sejarah dan kisah Syekh Muhamad Amin. Makanya saya sengaja berkunjung langsung ke tempat pemakamannya untuk melihat secara langsung dan berbincang dengan warga penjaga makam ini," ungkap Kapolres.