Lagi-lagi Rokok dan Beras Penyumbang Garis Kemiskinan di Bengkulu, Apa Solusinya?
Kepala BPS Provinsi Bengkulu sampaikan soal penyebab garis kemiskinan di Bengkulu. Sumber foto: koranradarkaur.id--
BENGKULU - Rokok dan beras lagi-lagi dianggap menjadi penyebab garis kemiskinan di Bengkulu. Fakta yang diungkapkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu ini.
Yang mana terungkap pada 2024 lalu, keduanya rata-rata menyumbangkan rata-rata 10 persen kemiskinan di pedesaan dan perkotaan.
Ini endaknya menjadi perhatian semua pihak agar adanya solusi penyelesaian.
Kepala BPS Provinsi Bengkulu Ir. Win Rizal, M.Si menyebutkan, beras dan rokok kretek filter memberikan kontribusi terbesar pada penyebab garis kemiskinan di Bengkulu.
Dimana beras masih memberi sumbangan kemiskinan terbesar 18,63 persen di perkotaan dan 22,52 persen di perdesaan.
"Beras masih menempati posisi pertama penyebab garis kemiskinan di Bengkulu. Hal ini disebabkan beras adalah makanan pokok, ya tentunya pasti akan terpengaruh terhadap garis kemiskinan. Apabila harga beras naik otomatis berpengaruh terhadap masyarakat miskin, karena dia tidak bisa lagi membeli," kata Win, Sabtu 18 Januari 2025.
BACA JUGA:Angka Kemiskinan di Provinsi Bengkulu Terus Turun, Tahun Ini Ditargetkan Turun 13,10 Persen
BACA JUGA:Upaya Penurunan Kemiskinan Ekstrem, Pemprov Ajak Pemda Rapatkan Barisan
Lanjutnya, Selain itu, rokok kretek menempati posisi kedua dengan sumbangan kemiskinan sebesar 10,54 persen di perkotaan dan 12,40 persen di perdesaan.
Ini disebabkan harga rokok yang selalu mengalami kenaikan. Kondisi ini ditambah parah dengan rata-rata penduduk miskin di Bengkulu yang masih mengkonsumsi rokok kretek filter.
"Jadi meskipun mahal, masyarakat miskin tetap membeli rokok kretek filter, jadi cukup berpengaruh ke garis kemiskinan," ujar Win.
Di sisi lain, beberapa komoditi makanan penyumbang garis kemiskinan lainnya baik di perkotaan maupun pedesaan di antaranya telur ayam ras, daging ayam ras, dan cabai merah. Komoditas ini berpengaruh ke garis kemiskinan. Bahkan selalu menjadi penyumbang inflasi di daerah.
"Komoditas itu selalu menyumbang inflasi di Bengkulu, wajar kalau ikut menjadi penyebab kemiskinan," tutupnya.
BACA JUGA:Monev Inpres Nomor 2 Tahun 2021, Pemprov Bengkulu Komitmen Atasi Kemiskinan