Angka Kemiskinan di Provinsi Bengkulu Terus Turun, Tahun Ini Ditargetkan Turun 13,10 Persen
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Bengkulu, Hj. Yuliswani: Sumber foto: radarbengkulu.bacakoran.co--
KORANRADARKAUR.ID - Penyerapan tenaga kerja Provinsi Bengkulu mencapai jumlah 32.119 orang. Kondisi ini berhasil menurunkan angka kemiskinan di Provinsi Bengkulu.
Jumlah itu mengacu Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Bengkulu periode 2022 sampai dengan Agustus 2023.
Penyerapan TPT Provinsi Bengkulu merupakan upaya dalam menekan angka kemiskinan di suatu daerah atau wilayah.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu, Ir. Win Riza menjelaskan secara TPT tingkat pengangguran tertinggi tercatat di Kota Bengkulu sebesar 5,04 persen. Bahwa angka pengangguran terendah yakni Kabupaten Kepahiang 2,41 persen.
BACA JUGA:Jangan Sampai Salah, Begini Tata Cara Salat Idul Fitri yang Benar Sesuai Hadis
BACA JUGA:BREAKING NEWS! Korban Hanyut di Sungai Air Manna Akhirnya Ditemukan, Begini Kondisinya
Secara nasional TPT di Provinsi Bengkulu 3,42 persen. Dikutip dari rakyatbengkulu.disway.id, hal tersebut jauh dari angka nasional, yakni 5,32 persen.
Dirinya menjelaskan, TPT memang lebih tinggi di daerah perkotaan. Hal ini dikarenakan daya tawar penduduk di kota yang juga lebih tinggi.
Kebanyakan pekerja yang datang ke kota datang dari desa dengan daya tawar tersebut. Sehingga, tidak sembarangan mencari pekerjaan melainkan kualitas dari pekerjaan tersebut.
Dia mengatakan, di tahun 2024 ini angka kemiskinan di Provinsi Bengkulu ditargetkan turun hingga 13,10 persen. Target itu mengacu angka kemiskinan tahun 2023 yakni 14,04 persen.
BACA JUGA:Tanpa Busi Mesin Motor Tidak Bisa Dihidupkan, Cek Ciri-Ciri Busi Motor Harus Diganti
BACA JUGA:Buruan Daftar! BCA Kembali Membuka Kesempatan Magang Bagi Lulusan SMA dan SMK
Target yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu, juga sudah dimasukkan dalam target indikator makro Pemprov Bengkulu.
Target ini sudah dibahas dalam penyusunan RKPD (Rencana Kerja Pemerintah Daerah) tahun 2025 dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) yang dilaksanakan Pemprov Bengkulu.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Bengkulu, Hj. Yuliswani, mengatakan angka kemiskinan di Provinsi Bengkulu terus mengalami penurunan setiap tahunnya.
Hingga Maret 2023, sudah diangka 14,04 persen dan mengalami penurunan sebesar 0,58 persen dibandingkan tahun 2022 yakni 14,62 persen.
BACA JUGA:Insecure Karena Bekas Jerawat, Simak Tips di Bawah Ini Agar Wajah Kembali Bersih
BACA JUGA:Mau Kuliah Gratis? Yuk Persiapkan Diri Untuk Beasiswa Bank BCA, Berikut Syarat dan Jadwal Seleksinya
"Tahun ini, kita targetkan kemiskinan kita di angka 13,10 sampai dengan 13,60 persen," tutur Yulis.
Penurunan tersebut juga menempatkan Provinsi Bengkulu menjadi provinsi dengan angka penurunan kemiskinan terbaik nomor 2 di Pulau Sumatera dan nomor 8 secara nasional sepanjang tahun 2023.
Jika dibandingkan dengan angka kemiskinan tingkat nasional, persentase kemiskinan Provinsi Bengkulu masih relatif tinggi.
Kolaborasi antara Pemprov Bengkulu, maupun kabupaten/kota dan seluruh stakeholder, menurut Yulis sangatlah perlu dilakukan agar angka kemiskinan di provinsi Bengkulu dapat berangsur-angsur turun.
Lebih lanjut, Wakil Gubernur Bengkulu, Dr. H. Rosjonsyah, S.IP M.Si mengatakan, berbagai upaya dilakukan untuk menurunkan angka kemiskinan di Provinsi Bengkulu.
BACA JUGA:7 Warna Baju yang Populer di Lebaran Tahun 2024, Yuk Cobain!
BACA JUGA:Bingung Pilih Menu Saat Lebaran, 5 Menu Ini dapat Menjadi Solusi, Intip Yuk…
Seperti diantaranya, menurunkan beban pengeluaran dan meningkatkan pendapatan dan menurunkan indikator penyebab kemiskinan yang diorientasikan dengan berbagai kebijakan serta program.
Meski begitu, upaya tersebut harus benar-benar sesuai dengan program atau kebijakan perlindungan sosial yang komprehensif.
"Diperlukan kebijakan atau program yang komprehensif serta kerja sama yang baik dari semua pihak," katanya.
Dalam melakukan upaya-upaya tersebut, ia berharap dapat menghasilkan program yang diterima masyarakat. Serta efektif dalam penanggulangan kemiskinan di wilayah ini.
"Seluruh program penanggulangan kemiskinan mulai dari perencanaan, penetapan alokasi anggara hingga penetapan sasaran harus berfokus satu titik atau lokus" ujar Rosjonsyah.
Dilanjutkannya, hal tersebut juga merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk mencapai target yang sudah ditentukan dilakukan dengan baik, untuk mencapai target yang sudah ditentukan.