BENGKULU - Dalam upaya penurunan angka kemiskinan ekstrem di Provinsi Bengkulu. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu ajak pemda di 10 kabupaten/kota.
Merapatkan Barisan untuk bersinergi melakukan penanggulangan.
"Upaya penurunan kemiskinan ekstrem di Bengkulu tidak hanya dilakukan Pemprov. Pemda di kabupaten/kota juga harus terlibat. Bahkan, untuk hasil maksimal, pemerintah di tingkat desa juga harus dilibatkan, " ujar Asisten II Setda Bengkulu, Raden Ahmad Denny, Jumat 5 Juli 2024.
Lanjutnya, masih dalam upaya penurunan kemiskinan ekstrem di Bengkulu. Selain dengan melibatkan pemerintah daerah hingga pemerintah desa. Menurutnya, juga penting untuk melibatkan instansi vertikal lainnya.
"Instansi vertikal lain juga kami libatkan. Sebab, dengan peran serta mereka penurunan kemiskinan ekstrem di Bengkulu akan semakin cepat dicapai," ujar Asisten II.
Jelasnya, bentuk harapan ikut sertanya instansi-instansi vertikal dalam penanggulangan kemiskinan di Bengkulu. Mereka terus pihaknya libatkan dalam sejumlah kegiatan.
BACA JUGA:Posyandu, Langkah Awal Meningkatkan Kesehatan Balita
BACA JUGA:Segera Berlangsung Festival Tabut di Kota Bengkulu Ini Tarif Biaya Parkirnya
Seperti rapat koordinasi (Rakor) lintas sektor tingkat provinsi, beberapa waktu lalu.
Dibeberkannya, pada kegiatan itu, ikut hadir pihak Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu, PLN (Persero), Baznas, LazisNU, LazisMU, P3MD serta koordinator Program Keluarga Harapan (PKH)
"Salah satu tujuan dengan kehadiran mereka. Adalah menyamakan persepsi dalam menanggulangi kemiskinan ekstrem," kata Asisten II.
R. A Denny melanjutkan, dalam kurun waktu 3 tahun terakhir, angka kemiskinan di Bengkulu terus menunjukkan penurunan signifikan.
Data BPS Provinsi Bengkulu menunjukkan bahwa sejak tahun 2021 hingga 2023, persentase kemiskinan ekstrem di Bengkulu terus menurun.
Kemudian agar diketahui, angka kemiskinan tingkat Provinsi Bengkulu pada Maret 2024 mengalami penurunan sebesar 0,48 persen dibandingkan dengan Maret 2023. Saat ini, angka kemiskinan di Bengkulu berada pada 13,56 persen.
"Pada tahun 2021, angka kemiskinan ekstrem sebesar 3,72 persen, menurun menjadi 3,61 persen di tahun 2022, dan terus menurun menjadi 2,08 persen di tahun 2023. Ini terus membaik dari tahun ke tahun. Terus kita berharap ini juga terjadi di tahun ini," pungkasnya.*