BENGKULU SELATAN (BS) - Keresahan masyarakat terhadap keberadaan parkir yang berkeliaran di setiap sudut Ibu Kota Kabupaten BS kian memuncak.
Bagaimana tidak, hampir sepanjang pinggir jalan di pusat Ibu Kota BS pasti ditemukan juru parkir (Jukir) yang seenaknya menarik jasa parkir tanpa atribut yang lengkap.
Menariknya lagi, keluhan masyarakat tersebut diluapkan mereka dengan curhat melalui kolom komentar di sebuah postingan yang diunggah di laman Facebook.
Terpantau, rata-rata komentar masyarakat BS semuanya mengeluhkan keberadaan petugas parkir yang ada di sepanjang jalan Ibu Kota BS, pasar hingga objek wisata.
BACA JUGA:Pembiayaan Usaha Ultra Mikro Bengkulu Kini Capai 12 M, Ini Rincian di Setiap Daerah
Seperti yang disampaikan oleh akun bernama @Ichan Subin yang mengatakan, sebenarnya yang jadi masalah itu bukan di jumlah yang dibayarkan atau yang ditagih.
Tapi, tapi seluruh juru parkir itu akan datang setelah saat akan meninggalkan tempat parkiran dan jukir akan menagih dengan tidak memberikan karcis atau tanda bukti bayar.
"Kalau pun ada karcis itu pasti yang sudah kadaluarsa. Sebenarnya yang salah itu yang mengontrak pemungutan parkir atau pemerintahnya?," tulisnya.
Akun @Dang Pak Cane Manna berkomentar, jika parkir di sebuah pasar wajar karena untuk keamanan kendaraan dan sususan kendaraan lebih teratur.
BACA JUGA:Untuk Tingkatkan Mutu Pendidikan di Kaur, Dispendikbud Melaksanakan Workhsop
Itupun jika juru parkirnya memiliki atribut lengkap dengan karcis.
Namun, jika ditengah-tengah kota seperti sepanjang Tanah Lapang tidak perlu ada tukang parkir.
Sebab, selain jalan lebar juga kendaraan tidak ada berhenti lama.
"Orang yang berhenti tidak akan lama. Tapi, karena uang pas-pasan, jadi tidak jadi belanja. Yang sepi pendapatan itu pedagang," sebutnya.
BACA JUGA:Gedung Sekolah Reot di Kaur Membahayakan Anak!