TETAP - Dalam rangka membentuk komunitas belajar sebagai wadah berdiskusi, berbagi praktik terkait Kurikulum Merdeka dan pembelajaran berbasis diferensiasi, dengan keterbatasan sekolah yang sudah banyak yang rusak, SMPN 31 Satap Kaur sebagai sekolah penggerak di Desa Suka Banjar Kecamatan Tetap terus bergerak dalam memahami komunitas belajar.
Kepala SMPN 31 Satap Kaur, Ujang Alpian, S.Pd mengatakan, diskusi dalam PMM bertujuan untuk membantu para guru mengajar sesuai dengan kemampuan siswa.
Menyediakan latihan untuk meningkatkan kompetensi, serta berkarya dan menginspirasi rekan sejawat.
Platform ini merupakan platform edukasi yang di dalamnya terdapat tiga fungsi utama, yaitu membantu guru untuk mengajar, belajar, dan berkarya.
BACA JUGA:LAYAK DICONTOH! Sekolah di Kaur Gunakan Absen Barcode
BACA JUGA:OSIS SMPN 5 Kaur Bagikan Takjil Gratis, Ini Pelajaran yang Didapat Siswa
Maka dari itu, pihaknya meminta kepada pengawas memberikan pemahaman ke sekolahnya.
Sehingga setiap guru nantinya dapat mengakses PMM dan melakukan pemilihan perangkat ajar, melakukan asesmen kepada siswa, mengumpulkan bukti karya, dan melakukan pelatihan mandiri.
Dalam memanfaatkan PMM, pendidik dan tenaga kependidikan dapat berkolaborasi dalam komunitas belajar.
"Komunitas belajar yang ada, seperti forum Kepsek atau guru merupakan komunitas untuk mengembangkan kompetensi, professionalitas dan karakter," katanya.
BACA JUGA:PEDAS! 2 Tahun Berdiri, Dewan Nilai OPD Bapenda Tak Mampu Kelola PAD, Wadimin : Percuma Dibentuk
Forum ini juga berperan memberi wadah untuk memotivasi meningkatkan kemampuan dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi program kegiatan.
Serta memperoleh informasi berkaitan dengan, kebijakan pendidikan dan mendiskusi permasalahan yang terjadi.
Dengan demikian, berbagai kegiatan di komunitas belajar atau forum yang ada, dapat dilaksanakan dengan memanfaatkan PMM.