MUARA SAHUNG - Pengadaan makanan tambahan bayi bukan satu-satunya bentuk realisasi Dana Desa (DD) dalam penanganan stunting.
Camat Muara Sahung Ahmad Gusran, S.Sos mengatakan, ada banyak opsi program yang dilakukan desa dalam percepatan penanganan stunting.
Seperti pembangunan ataupun peningkatan selokan. Juga pembangunan sanitasi yang layak dan bersih untuk warga kurang mampu.
"Untuk menjaga kebersihan lingkungan tentu dibutuhkan selokan yang layak. Begitupun dengan pengadaan bantuan sanitasi untuk keluarga kurang mampu. Ini bisa menjadi bentuk program penanggulangan stunting. Jadi programnya jangan hanya sebatas pengadaan makanan tambahan saja," ujar Ahmad Gusran, Senin 29 Januari 2024.
BACA JUGA:Bikin Petani Sawit Takut! Ada Virus Misterius Serang Tanaman Sawit, Berikut Cirinya
BACA JUGA:Turun 50 Persen, Berikut Rincian Kuota Pupuk Subsidi Per Kecamatan
Dijelaskannya, kurangnya terjaga kebersihan lingkungan lantaran selokan yang mampet ataupun belum adanya sama sekali.
Ataupun masih adanya warga yang masih buang air sembarangan karena belum memiliki sanitasi.
Merupakan salah satu faktor yang menambah resiko bayi terlahir stunting.
"Dalam beberapa kali sosialisasi kesehatan. Kedua hal ini meningkatkan resiko stunting. Sebab itu hendaknya ditanggulangi," harap Camat Muara Sahung.
BACA JUGA:Bengkulu Selatan Darurat DBD, 1 Kecamatan Zona Orange
Dia menambahkan, realisasi DD untuk pembangunan sanitasi oleh pihak desa.
Juga merupakan usaha tercapainya status Open Defecation Free (ODF) di Kecamatan Muara Sahung.
Status ini diberikan pada desa yang telah terbebas dari kegiatan buang air sembarangan.