BINTUHAN - Sekolah penggerak angkatan tiga Kabupaten Kaur terdiri dari SDN 61 Kaur, SDN 63 Kaur, SDN 90 Kaur, SMPN 31 Satap Kaur dan SMAN 5 Kaur telah mengikuti pelaksanaan lokakarya disiplin positif.
Dengan membangun pendekatan, untuk menerapkan disiplin dari dalam diri peserta didik tanpa adanya hukuman.
Fasilitator sekolah penggerak angkatan tiga Kabupaten Kaur Dr. Juliansyah, M.Pd, I mengatakan, sekolah penggerak harus menjadi contoh untuk sekolah lain, yang bukan sekolah penggerak.
Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) harus sukses dan mampu mengimbas ke sekolah lainnya. Sehingga iklim merdeka belajar bisa dirasakan oleh semua sekolah, terutama peserta didik.
Dengan mengadakan disiplin positif ini diharapkan bisa membangun pendekatan untuk menerapkan disiplin dari dalam diri peserta didik.
"Dengan menerapkan disiplin positif, diharapkan tindak kekerasan dapat dihindari disetiap sekolah," ungkapnya.
Dia juga menambahkan, disiplin positif ini diharapkan menjadi wahana bagi para pendidik, untuk meningkatkan keterampilan dalam mengelola kelas. Dengan menerapkan disiplin positif diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran tentang kedisiplinan.
Serta memberdayakan peserta didik untuk melakukan sesuatu tanpa ancaman, iming-iming, sogokan maupun hukuman. Dengan disiplin positif, dapat menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan memberikan dampak positif bagi perkembangan peserta didik.
"Saya berharap, dengan disiplin positif ini sekolah penggerak dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilan baru dalam pengelolaan kelas. Sehingga juga bisa menjadi contoh bagi sekolah lainnya," ujarnya