BINTUHAN - Pembangunan penahan tebing atau talud pinggir jalan yang ada di Desa Durian Besar Kecamatan Luas sempat terhenti lantaran warga keberatan lahan perkebunan mereka dijadikan jalan untuk mengangkut material dan digunakan untuk membangun talut tersebut.
Dengan begitu Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUPR) Kabupaten Kaur melakukan pemanggilan seluruh warga yang terdampak akibat pembangunan talut tersebut.
Dari hasil rapat yang dilakukan dengan penjelasan yang disampaikan, seluruh warga sepakat menyetujui lahan kebun mereka dibolehkan untuk dilewati. Dengan begitu pembangunan tersebut akan dilanjutkan.
Rapat bersama warga pemilik lahan bertempat di ruang kerja Kadis PUPR.
BACA JUGA:Dinas PUPR Bengkulu Selatan Akan Perbaiki Jembatan Putus Akibat Banjir di Kedurang
BACA JUGA:Jeritan Masyarakat Cinto Mandi, 27 Tahun Terpaksa Lewati Jembatan Rusak, Ini Jawaban Dinas PUPR
“Rapat yang dilaksanakan tidak lain memberikan pemahaman ke masyarakat yang lahan perkebunan mereka dilewati kendaraan untuk mengangkut material. Dari pemahaman yang disampaikan, masyarakat sepakat dan membolehkan lahan perkebunan mereka dijadikan jalan mengangkut material,” ungkap Kadis PUPR Kaur, Guntur Akhiri, ST, M.Si, Rabu, 6 November 2024.
Dikatakannya, setelah dilakukan negosiasi dengan pemilik lahan yang berada di lokasi pembangunan talud, akhirnya pihak rekanan dapat melanjutkan pembangunan talud di pinggir jalan di Desa Durian Besar Kecamatan Luas.
Pembangunan talud atau penahan tebing untuk mengantisipasi terjadinya amblas jalan karena banjir menggunakan anggaran APBD 2024 Rp 800 juta.
BACA JUGA:Kabar Baru, Kementerian PUPR Buka Pendaftaran Seleksi PPPK 2024, Cek Detail Tahapannya di Sini
Dengan panjang talud dibangun 8 meter dan tinggi 4 meter. Apabila tidak dipasang talud maka ditakutkan jalan tersebut akan putus karena amblas atau longsor.
Dengan telah dianggarkan, diminta masyarakat mendukung pembangunan yang ada.
Dengan pemahaman yang disampaikan, maka pembangunan yang ada bisa dilanjutkan.
Sebelumnya sejumlah warga yang lahannya dilintasi alat berat dan juga lahannya dibangun talud menolak dibangun.
Akibatnya pembangunan sempat terhenti selama beberapa bulan. Ancamannya saat musim hujan jalan terancam putus.